Langsung ke konten utama

air di karangsambung


PENDAHULUAN

1.     LATAR BELAKANG
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Karena untuk mendapatkan air yang bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan ketergantungan manusia terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningka
Daerah Karangsambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang mencul dari dalam perut Bumi. Kegiatan konservasi geologi di wilayah Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dengan melakukan pemilihan lokasi singkapan yang layak untuk dikonservasi. Dalam pemilihan lokasi konservasi memperhatikan kriteria konservasi, dimana dibuat mengikuti kriteria konservasi untuk sumberdaya hayati. Kriteria tersebut meliputi keanekaragaman, keunikan, keamanan terhadap ancaman oleh manusia dan alam. Banyak parameter yang terkait dalam pemenuhan kriteria konservasi geologi tersebut. Faktor aman terhadap bencana alam ini merupakan salah satu faktor penting yang termasuk dalam kriteria konservasi geologi Pemilihan lokasi singkapan yang aman terhadap bencana alam merupakan salah satu tahapan dalam pemilihan lokasi konservasi geologi.
kerusakan lingkungan hidup yang telah merambah aspek moral dan etika. Kerusakan lingkungan itu sudah demikian parah dan hebat. Kerusakan tidak hanya sebatas aspek lingkungan fisik, seperti kerusakan lahan, air, dan hutan, tetapi sudah memasuki ranah nurani yang dalam, yaitu kerusakan moral dan etika. “Berbuat kerusakan terhadap lingkungan tidak lagi merasa bersalah atau berdosa, tetapi selalu dicarikan alasan pembenaran terhadap kesalahan itu agar publik memahaminya. Menebang pohon di tengah kota/hutan, mencemari sungai/udara tidak lagi merasa bersalah, pada hal keberadaan pohon, air, dan udara itu sangat dibutuhkan untuk menjamin lingkungan agar tetap sehat bagi orang banyak.Daerah Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah merupakan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan khususnya kebumian yang harus dilestarikan secara berkesinambungan. Juga berfungsi sebagai tempat penelitian dan pengembangan sumberdaya mineral, air dan tanah, pendidikan, latihan, wisata kebumian dan keragaman batu mulia. Sebaran batuan yang dilestarikan pada kawasan tersebut secara acak dapat menimbulkan permasalahan konflik penggunaan lahan untuk pemukiman, pertanian maupun bahan galian yang ada untuk kebutuhan dasar ekonomi masyarakat setempat dan lainnya


                               














                                      METODE PENELITIAN
Kawasan Karangsambung yang berada di kabupaten Kebumen ini terbentang sungai Luk Ulo yang merupakan sungai terbesar di Kebumen. Dimana Sungai Luk Ulo dan anak-anak sungainya seperti sungai brengkok dan sungai muncar sangat tepat untuk melakukan kajian hidrologi.
            Dalam penelitian hidrologi yang kami lakukan di Kebumen, kami mengambil lokasi di sungai Luk Ulo. Dimana alasan kami memilih lokasi tersebut selain letaknya tak jauh dari asrama LIPI, sungai Luk Ulo ini merupakan salah satu sungai yang bermuara di Samudera Indonesia dan mempunyai karakteristik fisik unik. Keunikan fisik ini karena adanya singkapan batu-batuan langka yang berada di hulu sungai Luk Ulo yang sangat penting untuk kajian ilmu kebumian. 
            Metode Penelitian yang kami gunakan dalam studi ini adalah dengan melakukan pengamatan dan analisis dalam aspek-aspek hidrologi antara lain: pengukuran debit sungai Luk Ulo dengan metode Apung, pengamatan tentang keadaan sungai seperti material sungai dan sifat aliran, serta kualitas fisik air sungai (warna, kekeruhan, suhu, dan PH air). Dalam penelitian pada studi ini kami lebih memfokuskan pengamatan di bidang pengukuran debit sungai dan pendeskripsian keadaan sungai. Hal ini dikarenakan karakteristik aliran debit air sungai Luk Ulo mempunyai debit yang berfluktuatif. Dimana debit air pada musim penghujan dan musim kemarau sangat menyolok perbedaannya. Pada musim kemarau, aliran sungai tidak sampai kering namun debitnya sangat kecil. Sedangkan pada musim hujan, debitnya meningkat tajam dan sering menimbulkan bencana banjir pada wilayah Kota Kebumen bagian Selatan.
            Dan untuk menunjang penelitian dan pengamatan tersebut dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendapatkan data langsung di lapangan, antara lain:
Ø  Roll meter
Ø  Stopwatch
Ø  Bambu Ukur
Ø  Botol aqua
            Setelah dilakukan beberapa kali percobaan dapat ditarik hasil untuk dijadikan data sebagai bahan laporan penelitian hidrologi.














HASIL DAN PEMBAHASAN

I.                  HASIL
Hasil temuan dari kelompok kami Tentang Kondisi kawasan Karangsambung sekarang ini yang berhubungan dengan ketersedian air ialah :
 
- Frekuensi banjir pada daerah karang sambung lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
- Air tanah di beberapa tempat mulai menyusut. (Mata air di kaki Gunung Parans yang airnya biasa digunakan oleh Kampus kini sudah mengering). Kini Kampus membuat sumur bor di tepian Sungai Luk Ulo untuk memperoleh air bersih).
- Penghijauan? Tidak seluruhnya hijau. Di hulu sungai Luk Ulo pada perbukitan yang merupakan batas administratif Kab. Kebumen dan Banjarnegara sudah tidak ada lagi hutan jati dan hutan mahoni. Pohon-pohon ini habis ditebang pada kurun 1997-1999.
- Boulder batuan sudah banyak yang diangkut keluar Karangsambung
 
 
 
 
 
 
 
 
 




II.               PEMBAHASAN
Sungai Luk Ulo mempunyai debit pada musim penghujan dan musim kemarau yang sangat menyolo perbedaannya, pada musim hujan besar sedangkan pada musim kemarau air sungai sangat kecil. . Pada musim penghujan debitnya meningkat tajam dan sering menimbulkan bencana banjir Penyebab terjadinya banjir adalah curah hujan yang berlebih dibandingkan dengan kapasitas infiltrasi tanah yang ada di daerah tangkapan hujan sehingga sebagian besar air hujan berubah menjadi aliran permukaan.
               Dalam beberapa tahun terakhir kawasan yang terletak 20 Km utara kota Kebumen, Jawa Tengah ini mengalami pengrusakan dan pengambilan secara tidak beraturan terhadap berbagai jenis batuan yang memiliki nilai geologis tinggi. banyak yang diangkut keluar Karangsambung. Sebagian masyarakat mengerti batuan ini bila di ambil akan mengerosi sawah mereka yang dekat tepian sungai. Sebagian kecil mereka mengerti batuan ini sebagai tanggul alam yang berfungsi menahan laju air yang berlebihan. Sebagian mereka hanya tahu bahwabatuan ini laku dijual. (Karena - ini yang menarik- mereka tahu batuan mana yang 'bagus' justeru dari para ahli geologi i.e. dosen/mahasiswa yang biasa mengorder batuan seperti Rijang, Basalt, Gabro, Eklogit dll.). Kini merekasudah pintar ilmu batu, dan pasar mereka bukan lagi dosen/mahasiswa tapi real estate/ hotel-hotel di kota besar. Pasir, kerikil, kerakal serta berbagai jenis batu alam sungai ini, setiap hari diangkut untuk keperluan bangunan dan ornamen taman yang dijual keluar daerah atau di sekitar kota Kebumen.
               Sejak satu tahun terakhir, penambangan pasir dengan mesin penyedot marak di Sungai Luk Ulo di Wilayah Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen. Hal ini membuat dasar sungai semakin dalam, dan akibatnya tinggi muka air tanah di sekitar lokasi penambangan pun menurun.  pasir di dasar Sungai Luk Ulo antara lain berfungsi sebagai reservoir air tanah di sekitar sungai. Jika dasar sungai semakin dalam karena pasirnya ditambang, air tanah mengalir ke sungai karena tidak ada lagi penahannya. Hal ini menyebabkan muka air tanah pun menurun.  



Penduduk

Sebagian besar penduduk di daerah Karangsambung beragama islam. Pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani (mengolah sawah, berkebun, berladang, menyadap getah pinus). Mereka biasa menyelingi pekerjaan bertani dengan menambang kerikil dan pasir di sungai, atau membuat batu bata. Sebagian kecil bekerja sebagai pedagang, pegawai pemerintahan atau merantau ke luar daerah. Hasil pertanian selain padi adalah, tembakau, ubi kayu, petai, kelapa, jagung, pisang dan sedikit sayur-mayur. Sebagian penduduk memelihara ternak seperti ayam, kambing atau sapi. Makanan utama penduduk adalah nasi dan sebagian kecil lainnya mengkonsumsi oyek yang terbuat dari ubi kayu.
Jumlah penduduk khususnya di daerah Karangsambung menurut data statistik dari BPS Kabupaten Kebumen tahun 2002 adalah 39.543 jiwa.
KECAMATANKARANGSAMBUNG




Luas wilayah Kecamatan Karangsambung 65,150 km2 dengan jumlah penduduk 44.122 orang penduduk laki-laki 22.290 orang dan perempuan 21.832 orang. Jarak Kecamatan Karangsambung dari Kota Kebumen adalah 17,80 km melalui Mertokondo dengan menggunakan angkutan pedesaan. Banyaknya RT di Kecamatan Karangsambung 252 dan RW sebanyak 61 yang terbagi dalam 14 Desa.





Nama-nama Desa yang ada di Kecamatan Karangsambung adalah sebagai berikut :
1. WIDORO
2. TLEPOK
3. LANGSE
4. BANIORO
5. KARANGSAMBUNG
6. TOTOGAN
7. KEDUNG WARU

8. KALISONO
9. SELING
10. WADASMALANG
11. PUJOTIRTO
12. PLUMBON
13. KALIGENDING
14. PENCIL

LUAS WILAYAH,BANYAKNYA DESA/KELURAHAN,RUMAH TANGGA,PENDUDUK DAN
RATA-RATA PENDUDUK PER KM2,PER DESA/KELURAHAN DAN PER RUMAH TANGGA
DI KABUPATEN KEBUMEN DIRINCI PER KECAMATAN TAHUN 2003

Kecamatan
Luas (km)
Banyak Desa/Kelur
Banyak Rmh Tangga
Banyak Pendd
Rata2 pendd/Km2
Rata2 pendd/desa
Rata2 pendd RT
1
2
3
4
5
6
7
8
01.Ayah
76,370
18
13.632
53.373
699
2.965
4
02.Buayan
68,420
20
13.125
54.472
796
796
4
03.Puring
61,970
23
13.300
51.493
831
2.239
4
04.Petanahan
44,840
21
13.691
51.152
1.141
2.436
4
05.Klirong
43,250
24
13.281
53.651
1.240
2.235
4
06.Buluspesantren
48,770
21
12.563
51.072
1.047
2.432
4
07.Ambal
62,410
32
13.580
54.936
880
1.717
4
08.Mirit
52,350
22
11.270
45.609
871
2.073
4
09.Bonorowo
20,910
11
4.934
19.682
941
1.789
4
10.Prembun
22.960
13
6.841
27.289
1.189
2.099
4
11.Padureso
28,950
9
3.584
13.795
477
1.533
4
12.Kutowinangun
33,730
19
10.500
44.562
1.321
2.345
4
13.Alian
57,750
16
13.115
57.523
996
3.595
4
14.Poncowarno
27,370
11
3.753
15.479
566
1.407
4
15.Kebumen
42,040
29
26.911
118.956
2.830
4.102
4
16.Pejagoan
34,580
13
10.789
46.991
1.359
3.615
4
17.Sruweng
43,680
21
12.973
57.111
1.307
2.720
4
18.Adimulyo
43,430
23
9.346
33.634
774
1.462
4
19.Kuwarasan
33,840
22
10.571
41.811
1.236
1.901
4
20.Rowokele
53,795
11
10.610
42.568
791
3.870
4
21.Sempor
100,150
16
14.239
63.346
633
3.959
4
22.Gombong
19,480
14
11.977
46.585
2.391
3.328
4
23.Karanganyar
31,400
11
8.593
34.593
1.102
3.145
4
24.Karanggayam
109,290
19
11.765
51.547
472
2.713
4
25.Sadang
54,230
7
4.430
18.626
343
2.661
4
26.Karangsambung
65,150
14
9.479
44.122
677
3.152
5








Jumlah
1.281,115
460
288.852
1.193.978
932
2.596
4








Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI BELAJAR

I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG                         Dalam setiap studi pendidikan dan penerapannya dilapangan, banyak ditemukan kendala dan berbagai macam permasalahan. Ditambah lagi pendidikan di indonesia menuntut peserta didik harus menguasai standar kopetensi yang telah ada. Banyak diantara mereka kesulitan dalam mencapai standar tersebut. Maka dari itu, dalam makala ini kami mencoba menelaah dan menganalisis pemasalahan permasalahan yang menjadi kendala bagi peserta didik, terutama kondisi belajar. Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul, dan memberikan solusi yang tepat dalam penerapannya di dunia nyata. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban kami untuk membuat makalah ini dalam mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 1.2 TUJUAN                         Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana

SUMBER BELAJAR

   BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :   Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Keadaan ini diperparah p

penilaian alternatif

     BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kegiatan penilaian sangat bersifat kuantitatif. Dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual. Dalam bidang pendidikan, berbagai alat uji/ tes diarahkan pula untuk mengukur perbedaan individual antara siswa yang satu dan siswa-siswa yang lain dalam setiap bidang studi.             Dilihat dari prosedur pengembangan, penilaian selalu diorientasikan pada upaya mengembangkan alat uji yang objektif dan baku. Tanpa adanya standar yang digunakan sebagai   norma, penilaian kurang berarti. Untuk menentukan norma yang berlaku bagi setiap alat uji yang sedang dikembangkan, alat uji tersebut perlu dicobakan pada sejumlah sampel tertentu dalam situasi yang terkontrol.             Penilaian itu bukan pengukuran atau prediksi, melainkan interpretasi atau judgment. Interpretasi selalu menunjuk adanya perbandingan. Penilaian tidak dimaksudkan untuk menghasilkan hukuman yang bersifat umu