Langsung ke konten utama

PENDEKATAN,STRATEGI,METODE PEMBELAJARAN



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Pendekatan
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Banyak pendekatan belajar yang dapat anda ajarkan kepada siswa untuk memepelajari bidang studi atau materi pelajaran yang sedang ditekuni oleh siswa dari yang paling klasik sampai yang paling modern. Diantara pendekatan belajar yang dipandang mewakili yang klasik dan modern itu adalah:1) pendekatan hukum jost;2)pendekatan ballar & clanchy; dan 3)pendekatan Biggs.
a.      Pendekatan hukum jost
Menurut Reber (1998) salah satu asumsi yang penting yang mendasari hukum jost( jost law) adalah siswa yang lebih sering mempraktekkan materi pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Selanjutnya berdasarkan asumsi hukum jost itu maka belajar dengan kiat 5 x 3 adalah lebih baik dari 3 x 5 walaupun hasil perkalian kedua kiat tersebut sama.
            Maksudnya mempelajari sebuah materi ddengan alokasi waktu 3 jam per hari selama 5 hari akan lebih efektif daripada mempelajari materi tersebut dengan alokasi waktu 5 jam sehari tetapi tidak hanya selama 3 hari. Perumpamaan pendekatan belajar dengan cara mencicil seperti contoh di atas hingga kini masih dipandang cukup berhasil guna terutama untuk materi-materi yang bersifat halaman.
b.      Pendekatan Ballard & Clanchy
Menurut Ballard & Chanchy (1990), pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan. Ada 2 macam siswa dalam menyikapi ilmu pengetahuan, yaitu: 1)sikap melestarikan ilmu yang sudah ada(conserving); dan 2)sikap memperluas(extending).
            Siswa yang bersikap conserving pada umumnya menggunakan pendekatan belajar “reproduktif”(bersikap menghasilkan kembali fakta dan informasi). Sedangkan siswa yang bersikap extending biasanya menggunakan pendekatan “analitis”(berdasarkan pemilihan dan interpretasi fakta dan informasi). Bahkan diantara mereka yang bersikap extending cukup banyak menggunakan pendekatan belajar yang lebih ideal yaitu pendekatan spekulatif(berdasarkan pemikiran mendalam), yang bukan saja bertujuan menyerap pengetahuan melainkan juga mengembangkannya.
            Mengenai bagaimana tipe,strategi, dan tujuan masing-masing pendekatan belajar tersebut, dapat anda lihat pada tabel 4.
Tabel 1
Perbandingan Pendekatan Belajar Ballard & Clanchy

Reproduktif
Analis
Spekulatif
Stateginya:
§  Menghafal
§  Meniru
§  Menjelaskan
§  Meringkas
Stateginya:
§  Berfikir kritis
§  Mempertanyakan
§  Menimbang
§  berargumen
Strateginya:
§  sengaja mencari kemungkinan dan penjelasan baru
§  berspekulasi dan membuat hipotesis
Pertanyaan:
§  apa?
Pertanyaannya:
§  mengapa?
§  Bagaimana?
§  Apa betul?
§  Apa penting?
Pertanyaannya:
§  Bagaimana kalau…?
Tujuannya:
§  Pembenaran/penyebutan kembali
Tujuannya:
§  Pembentukan kembali meteri ke dalam pola baru/berbeda
Tujuannya:
§  Menciptakan pengetahuan baru

c.       Pendekatan Biggs
Menurut hasil penelitian Biggs (1991) pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan kedalam tiga prototype(bentuk dasar).
a.       Pendekatan surface(permukaan/bersifat lahiriah)
b.      Pendekatan deep(mendalam)
c.       Pendekatan achieving(pencapaian prestasi tinggi)
             John Biggs menyimpulkan bahwa prototype-prototipe pendekatan belajar tadi pada umumnya digunakan para siswa berdasarkan motifnya, bukan karena sikap terhadap pengetahuan. Namun, agaknya patut diduga antara motifsiswa dengan sikapnya terhadap pengetahuan ada keterkaitan.

Tabel 2
Perbandingan Pendekatan Belajar Biggs

Pendekatan Belajar
Motif dan Ciri
Strategi
Surface approach(pendekatan permukaan)
Ekstrinsik dengan ciri menghindari kegagalan tapi tidak belajar jelas
Memusatkan pada rincian-rincian materi dan mereproduksi secara persis
Deep approach(pendekatan mendalam)
Intrinsik dengan ciri berusaha memuaskan keingintahuan terhadap isi materi
Memaksimalkan pemahaman dengan berfikir, banyak membaca dan diskusi
Achieving approach(pendekatan mencapai prestasi tinggi)
Ego-enhancement dengan ciri bersaing untuk meraih nilai prestasi tertinggi
Mengoptimalkan pengaturan waktu dan usaha(study skills)



B. Strategi Mengajar
            Strategi” dapat diartikan sebagai seni yakni siasat atau rencana(McLeod,1989), dalam perspektif psikologi, kata strategi yang berasal dari bahasa yunani ialah rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan (Reber,1988) seorang pakar psikologi pendidikan Australia, Michael j. Lwson(1991) mangartikan strategi sebagai prosedur mental yang berbentuk tatanan langkah yang menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai tujuan tertentu.
Selanjutnya, berdasarkan pertimbangan arti-arti tersebut diatas, maka strategi mengajar dapat didevinisikan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah strategi mengajar dapat berlaku umum bagi semua guru bidang studi selama orientasi sasarannya sama.sebagai contoh, untuk memperoleh perhatian siswa yang sedang mengikuti uraian pelajaran secara lisan(metode ceramah) guru dapat melakukan peragaan.lalu peragaan ini diikuti oleh siswa laki-laki kemudian oleh siswa perempuan. Alternative strategi lainnya pun dapat diambil guru, misalnya dengan penyajian kisah-kisah dramatis sebagai selingan ceramahnya.
            Dibandingkan dengan metode mengajar, strategi mengajar sebenarnya masih relatif baru dalam dunia pengajaran. Ia baru mulai popular setelah Hilda Taba pada tahun 1960-an menjelaskan kiat-kiat khusus menjelaskan kecakapan berfikir anak-anak(Tardif,1989). Strategi mengajar,tidak terlepas dari metode mengajar, karena merupakan kiat praktis yang dipake guru untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu dengan metode mengajar tertentu pula seperti metode ceramah,dan sebagainya. 
C.Metode mengajar
            Pembahasan yang memadai mengenai metode mengajar di pandang penting bukan saja bagi para calon guru,melainkan juga bagi para guru yang sudah berpengalaman mengajar. Para guru, baik  yang bertugas pada institusi pendidikan jenjang pendidikan dasar maupun jenjang pendidikan menengah, dengan sendirinya pernah menggunakan sejumlah metode mengajar, seperti metode ceramah, metode tanya- jawab,dan sebagainya. Sudah sejauh manakah pengalaman menggunakan berbagai  metode itu bermanfaat bagi para siswa?
            Dalam kenyataan sehari-hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran. Dalam kenyataan sehari-hari tak jarang kita temukan sejumlah guru yang mampu memilih metode yang tepat untuk mengajarkan materi tertentu,namun kurang mampu mengaplikasikannya secara baik. hasilnya tidak memadai, bahkan merugikan semua pihak siswa dan keluarganya,walaupun kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu.
            Untuk mengatasi kemungkinan gagalnya proses pengajaran seperti yang dijelaskan diatas, sudah sepantasnya guru mengkaji ulang secara cermat metode-metode pembelajaran dan stateginya yang relevan dengan pokok-pokok bahasan yang terdapat pada pokok bahasan bidabng study. Pengkajian ulang metode tersebut akan lebih bermakna apabila guru dapat segera mempraktekkan penggunaannya dalam proses belajar mengajar sehari-hari. Kegiatan pengkajian seperti itu mendapatkan perhatian khusus dari para guru agar tujuan pengajaran yang khusus dan yang umum dapat tercapai dengan baik.
A.Definisi Metode Mengajar
            Metode berarti “cara” dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi , metode berarti prosedur sistematis(tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelidiki fenomena(gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik,metode eksperimen,dan sebagainya.
            Selanjutnya yang dimaksud dengan metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi kepada siswa. Bagian penting yang dilupakan orang adalah strategi mengajar yang sesungguhnya melekat pada metode mengajar.
            Namun, berbeda dari strategi belajar mengajar, metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil belajar yang dikehendaki .dibandingkan  dengan strategi, metode pada umumnya kurang berorientasi pada tujuan karena metode dianggap lebih luas dari strategi.gagasan ini tidak berarti mengurangi signifikansi metode mengajar, lantaran strategi mengajar itu ada dan berlaku dalam kerangka metode mengajar. Dalam metode ceramah misalnya, strategi guru untuk mendapatkan perhatian para siswa mungkin berupa penyampaian kisah lucu atau kisah sedih yang sekaligus merupakan contoh yang berfungsi sebagai pelengkap uraian topik yang ia sajikan.
B.Ciri Khas Metode Mengajar
            Pada prinsipnya, tidak satu pun metode mengajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua bahasan yang ada dalam setiap bidang study. Hal ini karena metode mengajar pasti memiliki keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan yang khas.namun, kenyataan ini tidak bias dijadikan argumenmengapa seorang guru gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar.
            Sebaliknya guru yang professional dan kreatif justru hanya akan memilih metode mengajar yanga lebih tepat setelah menetapkan topic bahasan materi dan tujuan pelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan. Kegiatan ini disbanding-bandingkan dengan ciri khas atau karakteristik metode-metode mengajar yang akan dipilih.
            Untuk menggambarkan karakteristik metode-metode mengajar diatas , berikut ini sebuah table perbandingan yang berisi beberapa metode pokok mengajar sebagai contoh
  
Metode
Sifat materi
Tujuan
Keunggulan
Kelemahan
Ceramah
Informative,
faktual
Pemahaman,
pengetahuan
Lebih banyak materi yang tersaji
Siswa pasif
demostrasi
Prinsipal,
Faktual,
keterampilan
Pemahaman,
aplikasi
Siswa berpengalaman dan berkesan mendalam
Lebih banyak alat dan biaya
diskusi
Prinsipal,
Konsepsual,
keterampilan
Pemahaman,
Analisis,sintesis,
Evaluasi,aplikasi
Siswa aktif, berani dan kritis
Memboroskan waktu, didominasi siswa yang pintar

C. Ragam Metode Mengajar
Ragam dan jumlah metode mengajar mulai yang paling tradisional sampai yang paling modern sesungguhnya sangat banyak dan hampir tak dapat dihitung dengan jari-jari tangan .
D. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori
                       Exposition” (ekspositorik) yang berarti guru hanya memberikan informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum atau dalil beserta bukti bukti yang mendukung. Siswa hanya menerima saja informasi yang diberikan oleh guru. Pengajaran telah diolah oleh guru sehingga siap disampaikan kepada siswa, dan siswa diharapkan belajar dari informasi yang diterimanya itu, disebut ekspositorik. Hampir tidak ada unsur discovery (penemuan). Dalam suatu pengajaran, pada umumnya guru menggunakan dua kutub strategi serta metode mengajar yang lebih dari dua macam, bahkan menggunakan metode campuran.
                   Strategi pembelajaran ekspositori dalam penelitian ini menunjuk pada strategi yang dalam jenjang kontinum Romiszowski disebut "ekspositori deduktif" yaitu strategi pembelajaran yang didasarkan pada proses "meaningful reception learning" sebagaimana yang diteorikan Ausubel. Stategi ini cenderung menekankan penyampaian informasi yang bersumber dari buku teks, referensi atau pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik ceramah, demonstrasi, diskusi.
                    Dalam pembelajaran dengan strategi ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran dengan aktif, sementara siswa relatif pasif menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Strategi pembelajaran ekspositori ini merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru ("teacher centered"), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam strategi ekspositori digunakan metode selain ceramah dan dilengkapi atau didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan.



E. Pendekatan Pembelajaran Diskoveri
Metode deskoveri adalah suatu prosedur mengajar yang menitik beratkan studi individual, manipulasi objek – objek, dan eksperimentasi oleh siswa sebelum membuat generalisai sampai siswa menyadari suatu konsep. Metode diskoveri adalah suatu komponen dari praktek pendidikan yang sering disebut sebagai heuristic teaching, yakni suatu tipe pengajaran yang meliputi metode  - metode yang didesain untuk memajukan rentang yang luas dari belajar aktif, berorientasi pada proses membimbing diri sendiri, inkuiri, dan model belajar reflektif. Semua strategi yang meransang siswa untuk menyelidiki sendiri lebih kanjut tanpa bantuan guru digolongkan sebagai  heuristic teaching, misalanya pendekatan laboratory da studi sendiri yang independent.
Strategi ini masih membingungkan dan menimbulkan diskusi, oleh sebab ada sementara ahli pendidikan yang memandang bahwa pendekatan diskoveri adalah suatu strategi dimana guru mengizinkan agar siswa melakukan penemuan sendiri informasi dalam suasana tradisional padahal analisis yang sederhana itu hanyalah merupakan praktek suatu strategi yang lebih kompleks.
Dalam prakteknya, para guru yang menggunakan pendekatan diskoveri berada sepanjang garis rentang antara diskoveri dengan bimbingan dan diskoveri tanpa bimbingan, di dalam rentang mana terdapat sejumlah bimbingan yang dibiarkan oleh guru. Dari gambaran tersebut jelas bahwa siswa dapat mendekati hasil belajar sesuai dengan tujuan pendidikan dengan cara – cara berstruktur dan tak berstruktur pada suatu titik pada garis. Dengan demikian dapat dilihat bahwa metode diskoveri memang kompleks. Kondisi ini dapat menimbulkan kebingungan dalam strategi tersebut;

Ø  Diskoveri sering digunakan secara bergantian dengan inkuiri dan problem solving.
Ø  Beberapa ahli kependidikan melihat perbedaan antara diskoveri dan inkuiri .
Ø  Orang lain melihat inkuiri sebagai subkategori diskoveri.
Ø  Orang lain menulistentang metode heuristis yang meliputi diskoveri dan inkuiri.

Strategi diskoveri adalah suatu metode yang unik dan dapat disusun oleh guru dalam berbagai cara yang meliputi pengajaran keterampilan inkuiri dan pemecah masalah ebagi alat bagi siswa untuk mencapai tujuan – tujuan pendidikan. Salah seorang pendukung utama terhadap pendekatan diskoveri adalah Jerome Bruner. Menurut pendapatnya, pemecahan masalahnya melalui diskoveri akan mengembangkan style inkuiri dan problem solving untuk menyelesaikan sesuatu tugas yang dihadapi oleh seseorang.
Brunner by the way, is the person most closely associated with discovery strategy, be has used- it in the development of curriculum materials.
Ahli lain  bucheler misalnya, menyatakan bahwa pengaruh terbesar terhadap pengunaan metode diskoveri adalah dari J.Dewey. dia berpendapt bahwa terdapat keterbatasan dalam penggunaan cara belajar yang diarahkan oleh guru yang menganggap J.Dewey mendorong perkembangan kecenderungan – kecenderungan alami pada anak, khususnya kecenderungan kearah inkuiri. Pengalaman – pengalaman sekolah harus membantu siswa mempelajari cara – cara melaksanakan inkuiri tentang hal – hal tertentu secara efektif, yang merupakan pengganti cara – cara lama yang semata – mata membantu siswa untuk belajar menemukan.
Bedasarkan review terhadap banyak argument dan bukti – bukti pengajaran dengan disoveri ternyata bahwa guide discovery (yang memberi siswa beberapa kunci yang dibutuhkan), dapat digunakan dalam mengajarka beberapa aspek daripada beberapa mata pelajaran; kebaikannya adalah pegembangan retention dan transfer. Bedasarkan pandangan ini, guided discovery lebih cocok untuk mengembangkan kompetensi bagi strategi instruksional
Dewasa ini metode diskoveri, dipergunakan dalam banyak program kurikulum, misalnya : matematika modern, ilmu pengetahuan social, dan bahasa.
Kompetensi Guru
Untuk melaksanakan guide discovery, guru harus memiliki sejumlah kompetensi dan tingkah laku yang diamati.
  1. Meneliti kebutuhan dan minat siswa dan mempergunakannya sebagai dasar untuk menentukan hal – hal/masalah yang berguna dan realitas bagi pengajaran diskoveri.
  2. Bedasarkan kebutuhan dan minat siswa tersebut, melaksanakan praseleksi terhadap prinsip, generalisasi, konsep, dan hubungan untuk dipelajari.
  3. Mengorganisasi satuan fisik dalam daerah pengajaran agar mendorong timbulnya urutan ide – ide pada diri siswa yang terlibat dalam belajar diskoveri.
  4. Membantu siswa memperjelas peranan – peranan yang perlu dilakukan melalui pembahasan bersama.
  5. Menyediakan suatu spring board bagi inkuiri, misalnya mengkonstruksikan situasi permasalahan.
  6. Megecek pemahaman siswa terhadap masalah yang digunakan untuk memulai belajar diskoveri.
  7. Melengkapi lingkungan diskoveri dengan multy media aids
  8. Memberi siswa kesempatan melakukan pengumpulan dab penggunaan data secara aktif
  9. Memberikan kesempatan kepada setiap siswa utuk maju/berhasil sesuai dengan kecepatan masing – masing individu dalam mengumpulkan danmenyusun kembali data sehingga mereka memperoleh pemahaman baru.
  10. Mendengarkan dan menytediakan pengalaman belajar yang memeungkinkan siswa mengembangkan respons – responsnya sendiri.
  11. Memberikan sambutan secara tegas dan akurat bedasarkan data dan informasi kepada siswa yang bertanya dan memerlukan bantuan dalam pekerjaan/pelajarannya.
  12. Membimbing siswa menganalisis sendiri konversasi dan eksplorasi dengan bantuan terbatas
  13. Mengajarkan keterampilan belajar discovery sesuai dengan kebutuhan siswa, misalnya dengan latihan inkuiri.

F. Jenis-jenis Metode Mengajar
1.Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efeektif untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian. Kelemahannya adalah siswa cenderung pasif,pengaturan kecepatan secara klasikal ditentukan oleh  pengajar,kurang cocok untuk pembentukan keterampilan dan sikap,dan cenderung menempatkan pengajar secara otoritas terakhir.
Langkah-langkah mempersiapkan ceramah yang efektif:
A.     Rumuskan tujuan instruksional khusus yang luas
B.     Selidiki apakah metode ceramah merupakan metode yang paling tepat
C.     Susun bahan ceramah
D.     Penyampaian bahan: Keterangan singkat tapi jelas gunakan papan tulis, bila perlu gunakan kata-kata lain, berikan ilustrasi,beri keterangan tambahan, berikan beberapa contoh singkat,kongkret  dan telah dikenal oleh siswa.
E.      Adakan rencana penilaian. Tentukan teknik dan prosedur penilaian yang tepat untuk mengetahui  tercapai tidaknya tujuan khusus yang telah dirumuskan
Metode ceramah hanya cocok
a.       Untuk menyampaikan informasi
b.      Bila bahan ceramah langka
c.       Organisasi sajian harus disesuaikan dengan sifat penerima
d.      Bila perlu membangkitkan minat
e.       Bahan cukup diingat sebentar
f.        Untuk member pengantar atau petunjuk bagi format lain
Metode ceramah tidak cocok
a.       Kalau tujuan belajar bukan perolehan informasi
b.      Untuk retensi jangka panjang
c.       Untuk bahan yang kompleks.terinci,dan abstrak
d.      Ketelibatan siswa penting bagi pencapaian tujuan
e.       Bila tujuan bersifat kognitif tingkat tinggi
f.        Bila tingkat  kemampuan dan pengalaman siswa kurang
g.       Bila tujuan untuk mengubah sikap dan menanamkan nilai-nilai
h.       Bila tujuan untuk mengembangkan psikomotor

2.Metode Tanya-jawab
Dalam proses belajar mengajar, bertanya merupakan bagian yang penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dan teknik pengajuan yang tepat akan:
a.       Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b.      Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan
c.       Mengembangkan pola berfikir dan belajar akktif siswa, sebab berfikir itu sendiri adalah bertanya
d.      Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat mementukan jawaban yang baik
e.       Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas
Teknik bertanya
Suatu pertanyaan yang baik ditinjau dari segi isinya, tetapi cara mengajukan tidak tepat, akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu aspek teknik dari pertanyaan harus pula dipakai dan dilatih, agar pengajar dapat menggunakan pertanyaan secara efektif dalam proses belajar mengajar. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan adalah:

A.Kejelasan dan keterkaitan pertanyaan
Pertanyaan hendaknya diajukan dengan jelas,serta Nampak kaitannya antara jalan pikiran yang satu dengan yang lain. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang jelek dalam bertanya.
B.Kecepatan dan selang waktu
Usahakan menyampaikan pertanyaan dengan jelas serta tidak tergesa-gesa. Begitu pertanyaan selesai diucapkan berhentilah sejenak untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, sementara itu, sambil memonitor kelas, apakah sudah ada yang siap untuk menjawab.
C.Arah dan distribusi penunjukan
Pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh kelas. Sesudah diberikan kesempatan berfikir, barulah menunjuk seseorang untuk menjawabnya. Diusahakan agar pertanyaan didistribusikan secara merata ke seluruh kelas.
D.Teknik reinforcement
Dimaksudkan untuk menimbulkan sikap yang  positif pada siswa serta meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memungkinkan tercapainya tujuan belajar yang lebih baik.
E.Teknik menuntun dan menggali
Lihat jenis pertanyaan menuntun dan menggali
Langkah-langkah mempersiapkan Tanya-jawab
a.       Rumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai dengan jelas
b.      Cari alas an mengapa menggunakan metode Tanya jawab
c.       Susun dan rumuskan pertanyaan-pertanyaan dengan jelas,singkat, dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
d.      Terapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan
3.Metode Diskusi
Diskusi ialah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi,mempertahankan pendapat, ataau memecahkan masalah.
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran dimana guru member kesempatan kepada para siswa(kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,membuata kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.
Kegunaan metode diskusi
Diskusi sebagai metode mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila kita(guru) hendak:
1.      Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa.
2.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya
3.      Mendapatkan balikan dari siswa, apakah tujuan telah tercapai
4.      Membantu siswa belajar berfikir kritis
5.      Membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya(orang lain)
6.      Membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman sendiri maupun pelajaran sekolah
7.      Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut
Langkah-lagkah penggunaan metode diskusi
a.       Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya,
b.      Dengan pimpinan guru, para siswa membentuk kelompok-kelompok diskisi, memilih pimpinan diskusi(ketua,sekretaris,pelapor) mengatur tempat duduk,ruangan,sarana dan sebagainya.
c.       Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing,sedangkan guru berkeliling dari tempat yang satu ketempat yang lain, menjaga ketertiban,serta memberikan dorongan dan bantuan agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif,dan agar diskusi berjalan lancer.
d.      Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil tersebut ditangani oleh semua siswa,terutama dari kelompok lain. Guru memberi alasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
e.       Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari semua kelompok.
4.Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok adalah salah satu strategi belajar mengajar yang memiliki kadar CBSK. Tetapi pelaksanaannya menuntut kondisi serta persiapan yang jauh berbeda dengan format belajar mengajar yang menggunakan pendekatan ekspositorik, misalnya ceramah. Bagi mereka yang belum terbiasa dengan penggunaan metode ini, dan masih terbiasa dengan pendekatan ekspositorik memerlukan waktu untuk berlatih.
Aspek-aspek kelompok yang perlu diperhatikan dalam kerja kelompok adalah:
A.     Tujuan
Tujuan harus jelas bagi setiap anggota kelompok, agar diperoleh hasil kerja yang baik. Tiap anggota harus tahu persis apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Itulah sebabnya dalam setiap kerja kelompok perlu didahului dengan kegiatan diskusi untuk menentukan kerja apa oleh siapa.
B.     Interaksi
Dalam kerja kelompok ada tugas yang harus diselesaikan bersama sehingga perlu dilakukan pembagian kerja.saalah satu persyaratan pertama bagi terjadiinya kerja sama adalah komunikasi yang efektif, perlu ada interaksi antar anggota kelompok.
C.     Kepemimpinan
Tugas yang jelas,komunikasi yang efektif,kepemimpinan yang baik, akan berpengaruh terhadap suasana kerja ini akan mempengaruhi proses penyelesaian tugas karena itu produktivitas dan iklim emosional kelompok merupakan dua aspek yang saling berkait dalam proses kelompok.
5. Metode Simulasi
Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja(dari fakta simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah dan simulation artinya tiruan atau perbuatan pura-pura saja.
Tujuan simulasi
a.       Untuk melatih keterampilan baik yang bersifat professional maupun bagi kehidupan sehari-hari
b.      Untuk memperoleh pemahanman tentang suatu konsep atau prinsip
c.       Untuk latihan memecahkan masalah.
Prinsip-prinsip simulasi
a.       Simulasi dilakukan oleh sekelompok siswa, tiap kelompok mendapatkan kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga berbeda
b.      Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing-masing.
c.       Penentuan topic disesuaikan dengan tingkat kemampuan kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru.
d.      Petunjuk simulasi hendaknya situasi yang lengkap
e.       Hendaknya diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu. 
f.        Dalam simulasi hendaknya digambarkan situasi yang lengkap.
Langkah-langkah pelaksanaan simulasi
1.      Penentuan topic dan tujuan simulasi
2.      Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan disimulasikan
3.      Guru memimpin pengorganisasian kelompok,peranan peranan-peranan yang akan dimainkan.
4.      Pemilihan pemegang peranan
5.      Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
6.      Pelaksanaan simulasi
7.      Evaluasi dan pelaksanaan balikan
8.      Latihan ulang

6.Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sengat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:
·        Bagaimana cara membuatnya?
·        Terdiri dari bahan apa?
·        Bagaimana proses mengaturnya?
·        Bagaimana proses bekerjanya?
·        Bagaimana proses mengerjakannya?
Demonstrasi sebagai metode mengajar adalah bahwa seorang guru, atau seorang demonstrator(orang luar yang sengaja diminta), atau seorang siswa mempaerlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses, misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis,cara membuat kue,dan sebagainya.















Analisis Kelebihan dan Kekurangan Topik:
Kelebihan Pendekatan Pembelajaran Ekspositoridiki
A .Anak didik akan mendapatkan banyak informasi dari gurunya.
B .Anak didik akan bertambah ilmunya.
C .Tidak memerlukan banyak peralatan untuk menyampaikan informasinya.
Kelemahan Pendekatan Ekspositori
(a). Anak didik hanya mendengarkan saja informasi yang diberikan oleh guru.
(b). Anak didik akan lebih mudah lupa apabila mereka tidak mencoba mempraktekannya
(c). Anak didik akan lebih cepat jenuh dan sukar menangkap informasinya.

Kelebihan Pendekatan Pembelajaran Discovery
(a) Diharapkan dapat membantu anak didik  mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitifnya. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu.
(b) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada anak didik.
(c).  Anak didik dapat  merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan dengan begitu anak didik akan mendapatkan kesempatan untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri
(d)  Anak didik akan dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.
(e) Dapat membantu memperkuat pribadi anak didik dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.
(f). Dapat memungkinkan anak didik sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan

Kelemahan Pendekatan Pembelajaran Discovery
(a) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.
(b) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.
(c) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional
(d) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan
(e) Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak ada

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.

Kelebihan metode Tanya jawab sebagai berikut :
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan
c. Mengembangkan pola berfikir dan belajar aktif siswa, sebab berfikir itu sendiri adalah bertanya
d. Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat mementukan jawaban yang baik
e. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas
Kekurangan metode Tanya jawab sebagai berikut :
a. Memerlukan banyak waktu
b. Dibatasi pertanyaanya.
c. Hanya beberapa siswa saja yang dapat bertanya.
d. Terkadang dalam setiap Tanya jawab hanya anak didik yang aktif saja yang sering bertanya
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal
Kelebihan metode kerja kelompok sebagai berikut:
a. Dapat dikerjakan lebih cepat                                                                                                                                                                                                                       
b. Menumbuhkan sikap saling tolong menolong  
c.Mendapatkan teman baru dan memperbanyak teman.
d. Tercipta hubungan yang baik antar sesama.
e.Lebih banyak mendapatkan pemikiran / gagasan.
Kelemahan metode kerja kelompok sebagai berikut:
a.Mendapatkan nilai yang sama.
b.Tidak diketahui siswa yang tidak ikut mengerjakan tugas.
c.Apabila dalam satu kelompok ada yang  tidak disenangi maka akan berdampak pada tugas yang diberikan.                                                                                                                                         
Kelebihan metode simulasi sebagai berikut :
a. Melatih keterampilan siswa
b. Siswa dapat memahami suatu konsep
c. Siswa dapat termotivasi untuk belajar
d. Siswa dapat memecahkan masalah.
 Kelemahan metode simulasi sebagai berikut :   
a. Memerlukan banyak waktu
b. Memerlukan alat peraga
c. Terkadang membuat anak jadi bermain-main.
d. Membuat anak malas untuk membaca
                                                                                                                                                                                                                                                                                           Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam sebuah pengajaran kita sebagai calon guru ataupun seorang guru harus memahami dan menjelaskan tentang pengertian pendekatan,strategi,metode pembelajaran juga mengetahui apa itu pendekatan pembelajaran ekspositori dan diskoveri dan bermacam-macam metode pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Strategi mengajar dapat didevinisikan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode berarti “cara” dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi , metode berarti prosedur sistematis(tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelidiki fenomena(gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik,metode eksperimen,dan sebagainya. metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku umtuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi kepada siswa.
Exposition” (ekspositorik) yang berarti guru hanya memberikan informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum atau dalil beserta bukti bukti yang mendukung. Siswa hanya menerima saja informasi yang diberikan oleh guru.
Metode deskoveri adalah suatu prosedur mengajar yang menitik beratkan studi individual, manipulasi objek – objek, dan eksperimentasi oleh siswa sebelum membuat generalisai sampai siswa menyadari suatu konsep.
Jenis-jenis Metode Mengajar yaitu : metode ceramah,metode tanya jawab,metode diskusi,metode kerja kelompok,metode simulasi dan metode demonsrasi.















DAFTAR PUSTAKA
Uno,hamzah b. 2006, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar hamalik. 2002, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara.
Harjanto Drs, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Hasibuan Drs, 2006, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syah Muhibbin M.Ed, 2005, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya.
tik-sdntilote.blogspot.com






                                                                                                                                              

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI BELAJAR

I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG                         Dalam setiap studi pendidikan dan penerapannya dilapangan, banyak ditemukan kendala dan berbagai macam permasalahan. Ditambah lagi pendidikan di indonesia menuntut peserta didik harus menguasai standar kopetensi yang telah ada. Banyak diantara mereka kesulitan dalam mencapai standar tersebut. Maka dari itu, dalam makala ini kami mencoba menelaah dan menganalisis pemasalahan permasalahan yang menjadi kendala bagi peserta didik, terutama kondisi belajar. Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul, dan memberikan solusi yang tepat dalam penerapannya di dunia nyata. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban kami untuk membuat makalah ini dalam mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 1.2 TUJUAN                         Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana

SUMBER BELAJAR

   BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :   Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Keadaan ini diperparah p

penilaian alternatif

     BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kegiatan penilaian sangat bersifat kuantitatif. Dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual. Dalam bidang pendidikan, berbagai alat uji/ tes diarahkan pula untuk mengukur perbedaan individual antara siswa yang satu dan siswa-siswa yang lain dalam setiap bidang studi.             Dilihat dari prosedur pengembangan, penilaian selalu diorientasikan pada upaya mengembangkan alat uji yang objektif dan baku. Tanpa adanya standar yang digunakan sebagai   norma, penilaian kurang berarti. Untuk menentukan norma yang berlaku bagi setiap alat uji yang sedang dikembangkan, alat uji tersebut perlu dicobakan pada sejumlah sampel tertentu dalam situasi yang terkontrol.             Penilaian itu bukan pengukuran atau prediksi, melainkan interpretasi atau judgment. Interpretasi selalu menunjuk adanya perbandingan. Penilaian tidak dimaksudkan untuk menghasilkan hukuman yang bersifat umu