Langsung ke konten utama

SUMBER BELAJAR




 
 BAB I
PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi.
Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :  Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya.
Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Keadaan ini diperparah pemanfaatan buku sebagai sumber belajar juga masih bergantung pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain termasuk bukupun tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu kehadiran guru secara fisik mutlak diperlukan, disisi lain sebenarnya banyak sumber belajar disekitar kehidupan peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya. Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan adalah suatu system yang terdiri dari sekumpulan bahan / situasi yang dikumpulkan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual.


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR
Beberapa pengertian mengenai sumber belajar sebagai berikut :
v  Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah, ” segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.”

v  Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu “ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.”

v  Sumber belajar adalah sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan di buat agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara individual ( Percival dan Ellington, 1988)
v  Udin Saripudin dan Winataputra (199;65) mengelompokkan sumber “belajar menjadi lima kategori yaitu : manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan.Karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
Selanjutnya menurut AECT sumber belajar dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1.      Sumber belajar yang direncanakan (by design): semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai ”komponen” sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang  terarah dan bersifat formal. Contohnya buku, slide, ensiklopedi dan film (VCD).
2.      Sumber belajar karena di manfaatkan (by utilization): sumber-sumber yang tidak secara kusus di desain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keprluan belajar. Contohnya pasar, tokoh masyarakat, museum, lembaga pemerintahan dsb.
Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.

B. MACAM-MACAM SUMBER BELAJAR
Vernon S. Gerlach &  Donald P. Ely (1971) menegaskan pada awalnya terdapat 4 jenis sumber belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan,  serta aktivitas.
a. Manusia
Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, konselor, administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok Kedua yaitu manusia atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus untuk  menjadi seorang nara sumber akan tetapi memiliki  keahlian yang mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter, penyuluh kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.

b. Bahan
Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/ informasi untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk  buku paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya. Kelompok ini biasanya disebut dengan media pembelajaran. Demikian halnya dengan bahan ini, bahwa dalam penggunaannya untuk suatu proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada juga bahan/media yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran yang relevan.
c. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan ini juga di bagi dua kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran, seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan  lingkungan yang dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian materi pembelajaran, di antaranyai lingkungan museum, kebun binatang dan sejenisnya.
d. Alat dan perlengkapan
Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV  untuk membuat program belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis komputer, tape recorder untuk membuat program pembelajaran audio dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk  menyampaikan informasi pembelajaran mengenai listening (mendengarkan), dan sejenisnya.
e. Aktivitas
Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya terdapat perpaduan antara teknik penyajian dengan sumber belajar lainnya yang memudahkan siswa belajar.  Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi, mengamati, belajar tutorial, dan sejenisnya.


*      SUMBER BELAJAR MENURUT AECT (1977)

Sumber Belajar
Pengertian
Contoh
Pesan
Ajaran/informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain: dapat berbentuk ide, fakta, makna, dan data.
Materi bidang studi IPS,
Orang
Orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan dan atau penyalur pesan
Guru, Peserta didik, Pembicara, Polisi, Tokoh Masyarakat.
Bahan
Barang-barang (lazim disebut media atau perangkat lunak/software) yang biasanya berisi pesan untuk disampaikan dengan mengguna-kan peralatan. Kadang-kadang bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian.
Buku teks, majalah, video, tape recorder, pembelajaran terprogram, film.
Alat
Barang-barang (lazim disebut perangkat keras/hardware) digunakan untuk menyampai-kan pesan yang terdapat dalam bahan.
OHP, proyektor film,tape recorder, video, pesawat TV, pesawat radio.
Teknik
Prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata tempat dan orang untuk menyampaikan pesan
Simulasi, permainan, studi lapangan, metode bertanya, pem- belajaran individual, pembelajaran kelompok ceramah, diskusi
Latar
Lingkungan dimana pesan diterima oleh peserta didik.
Lingkungan fisik;gedung sekolah, perpustakaan, pusat sarana belajar, studio, museum, taman, peninggal-an sejarah, lingkungan non fisik, penerangan, sirkulasi udara.

*) Diadaftasi dari AECT (1977).
Sumber belajar tersebut diatas dapat menjadi komponen sistem instruksional dan dapat mempengaruhi perbuatan belajar peserta didik (Mudhoffir, 1991: 2).
Mengingat begitu luasnya sumber belajar, maka perencanaan yang matang mesti dilakukan. Beberapa sumber belajar yang dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan adalah:
·        Perpustakaan
Selama ini, perpustakan di sekolah hanya sebagai pelengkap. Padahal, keberadaannya sangat penting sebagai salah satu sumber belajar. Perpustakan dapat digunakan sebagai sarana peningkatan wawasan dan pengetahuan, meningkatkan minat dan kebiasaan membaca siswa, sarana pencarian pengetahuan/informasi dan perpustakan pun dapat digunakan sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran antara kelompok belajar.

·        Media Belajar/Alat Peraga
Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bisa digunakan untuk membantu dalam penyamapaian materi pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri maupun karya orang lain. Media yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa pun lebih antusias mengikutinya. Berbagai media seperti slide film, proyektor, VCD dapat digunakan sewaktu waktu sebagai sumber belajar.
Akan tetapi, ketika media elektronik belum ada, maka lebih baik memanfatkan media dengan cara membuat sendiri walaupun sederhana. Yang terpenting media tersebut akan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Sungguh disayangkan apabila guru hanya berceramah saja selain menjenuhkan, guru pun akan merasa kelelahan.
·        Majalah Dinding
Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran Bahasa Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi sarana penyebar informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Di samping iu mading bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bisa saling belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya.


C. PERANAN SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
Peran sumber belajar tiada lain adalah untuk menfasilitasi manusia belajar menjadi lebih efektif dan efisien secara rinci dapat disebutkan manfaat dari sumber belajar, yaitu:
a)      Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik, misalnya: karya wisata ke obyek seperti museum, kebun binatang dan sebagainya.
b)      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin di adakan, dikunjungi atau dilihat, secara langsung dan konkrit. Misalnya: denah, sketsa, foto, film, majalah dan sebagainya.
c)      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya: buku tes, foto, film, nara sumber, majalah, dan sebagainya
d)      Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya: buku bacaan, ensiklopedia, majalah dan sebagainya.
e)      Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik dalam lingkup makro (misalnya: belajar system jarak jauh melalui modul) maupun mikro pengaturan ruang yang menarik, simulasi, penggunaan film maupun OHP.
f)        Dapat memberi motivasi positif apabila di atur dan diperencanakan pemanfaatannya secara tepat.
g)      Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya: buku teks, buku bacaan, film, dan lain-lain yang mengandung daya penalaran sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berpikir, menganalisis dan berpikir lebih lanjut.

*      Fungsi Sumber Belajar
Agar sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam pembelajaran harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Fungsi sumber belajar menurut Hanafi (1983: 4-6) adalah untuk:
a. Meningkatkan produktifitas pendidikan, yaitu dengan jalan Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah peserta didik.
b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan: Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuannya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan: Perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis. Pengembangan bahan pelajaran yang dilandasi penelitian.
d. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan Meningkatkan kemampuan manusia dalam penggunaan berbagai media komunikasi Penyajian data dan informasi secara lebih konkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, karena Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkret. Memberikan pengetahuan yang bersifat langsung.
f. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan adanya media massa, dengan jalan: Pemanfaatan secara bersama lebih luas tenaga atau kejadian yang langka. Penyajian informasi yang mampu menembus geografis.

Untuk memperoleh manfaat yang lebih maksimal, maka kita harus mengetahui ciri-ciri dari sumber belajar adalah:
1.                  Sumber belajar mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran. Jadi walaupun ada sesuatu daya, tetapi tidak memberikan sesuatu yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan pengajaran maka sesuatu daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar. Misalnya ada seorang ahli dalam bidang kesehatan, tetapi saat itu kita membutuhkan seorang ahli dalam bidang elektronika, maka ahli dalam bidang kesehatan tersebut bukan sumber belajar, karena dia tidak dapat member daya yang kita perlukan.
2.                  Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan. Apabila dengan sumber belajar membuat seseorang berbuat dan bersikap negative, maka sumber belajar tersebut tidak dapat disebut sebagai sumber belajar.
3.                  Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).
4.                  Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu Sumber belajar yang dirancang (by design), dan Sumber belajar yang tinggal di pakai (by utilization). Sumber belajar yang dirancang adalah sesuatu yang memang dari semula dirancang untuk keperluan belajar, sedangkan sumber belajar yang tinggal pakai adalah sesuatu yang mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetapi kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan belajar.
Selain memiliki ciri-ciri di atas, terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap sumber belajar: faktor perkembangan teknologi, faktor nilai budaya setempat, faktor ekonomi dan faktor pemakai.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah:
1.      Tujuan yang ingin di capai
Ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai, dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan penelitian, ataukah untuk memecahkan masalah. Kita menyadari bahwa masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan.
2.      Ekonomis
Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu yang relative lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat dipertanggung jawabkan kadar ilmiahnya. Seperti misalnya penayangan program kuliah jarak jauh melalui sumber belajar TV, dengan menampilkan seorang pakar yang representative.
3.      Praktis dan sederhana
Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan perawatan kusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga trampil yang khusus, adalah sumber belajar yang harus mendapatkan prioritas utama dan pertama.
4.      Mudah didapat
Sumber belajar yang baik adalah yang ada disekitar kita dan mudah di dapat. Kita tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri. Bila disekitar sekitar telah tersedia, dan tinggal menggunakan. Yang terpenting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin di capai.

5.      Fleksibel atau luwes
Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk dipilih.

ANALISIS

Telah kita ketahui bersama bahwa upaya untuk mengoptimalkan sumber belajar merupakan sesuatu yang penting. Mengapa? Karena dengan penggunaan sumber belajar akan dihasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, menarik dan menyenangkan bagi para siswa.
Ada sejumlah pertimbangan yang harus diperhatikan, ketika akan memilih sumber belajar, yaitu :

1.Bersifat ekonomis dan praktis (kesesuaian antara hasil dan biaya).
2.Praktis dan sederhana artinya mudah dalam pengaturannya.
3.Fleksibel dan luwes, maksudnya tidak kaku dalam perencanaan sekaligus pelaksanaannya.
4.Sumber sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan waktu yang tersedia.
5.Sumber sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan siswa.
6.Guru memiliki kemampuan dan terampil dalam pengelolaannya.
Berbagai kriteria tersebut tidak kaku, tetapi penting untuk diperhatikan demi terwujudnya efektifitas dan efisiensi dari sumber belajar yang dipilih, sehingga betul-betul berdayaguna.
Di samping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk mencari dan merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri ataupun sumber yang sudah tergelar di sekililing sekolah dan masyarakat.
Dan berbagai alternatif sumber belajar lain yang tentu masih banyak. Keberadaan guru dalam perencanaan dan pengorganisasian pembelajaran menjadi cukup penting dan akan menentukan terhadap kualitas pembelajaran. Artinya sejauh mana kemauan dan usaha guru yang bersangkutan.
Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di lingkungan kelas, sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di pasar, kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu dipahami dalam hal ini adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas dan budaya mengajar guru atau pendidikan itu sendiri.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar. Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus mampu:
a)      Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
b)      Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar.
c)      Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.
d)      Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku.
e)      Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
f)        Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
g)      Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajarannya.
h)      Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
Di samping kemampuan di atas, guru perlu mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan, mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber belajar tersebut, memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana cara memberikan pelayanannya. Kemampuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa guru perlu menyadari pentingnya kemampuan-kemampuan khusus yang dikembangkan bila menginginkan proses belajar mencapai sasaran yang optimal.







BAB III
KESIMPULAN

Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994)Pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Berbagai jenis sumber belajar Hendaknya dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran.
Telah kita ketahui bersama bahwa upaya untuk mengoptimalkan sumber belajar merupakan sesuatu yang penting. Mengapa? Karena dengan penggunaan sumber belajar akan dihasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, menarik dan menyenangkan bagi para siswa. Mengingat begitu luasnya sumber belajar, maka perencanaan yang matang mesti dilakukan. 







DAFTAR PUSTAKA


Nara, hartini dan Dra. Eveline Siregar. 2007, Buku Ajar Teori Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Syukur, Fatah. 2008, Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasil Media Group
journal.um.ac.id/index.php/wahana-sekolah-dasar/.../2033
techonly13.wordpress.com/.../penggunaan-media-sumber-belajar-dalam-proses-belajar-mengajar
www.slideshare.net/.../internet-dalam-pembelajaran-presentation - Amerika Serikat
karwono.wordpress.com/2007/11/.../seminar-sumber-belajar


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI BELAJAR

I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG                         Dalam setiap studi pendidikan dan penerapannya dilapangan, banyak ditemukan kendala dan berbagai macam permasalahan. Ditambah lagi pendidikan di indonesia menuntut peserta didik harus menguasai standar kopetensi yang telah ada. Banyak diantara mereka kesulitan dalam mencapai standar tersebut. Maka dari itu, dalam makala ini kami mencoba menelaah dan menganalisis pemasalahan permasalahan yang menjadi kendala bagi peserta didik, terutama kondisi belajar. Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul, dan memberikan solusi yang tepat dalam penerapannya di dunia nyata. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban kami untuk membuat makalah ini dalam mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 1.2 TUJUAN                         Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana

penilaian alternatif

     BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kegiatan penilaian sangat bersifat kuantitatif. Dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual. Dalam bidang pendidikan, berbagai alat uji/ tes diarahkan pula untuk mengukur perbedaan individual antara siswa yang satu dan siswa-siswa yang lain dalam setiap bidang studi.             Dilihat dari prosedur pengembangan, penilaian selalu diorientasikan pada upaya mengembangkan alat uji yang objektif dan baku. Tanpa adanya standar yang digunakan sebagai   norma, penilaian kurang berarti. Untuk menentukan norma yang berlaku bagi setiap alat uji yang sedang dikembangkan, alat uji tersebut perlu dicobakan pada sejumlah sampel tertentu dalam situasi yang terkontrol.             Penilaian itu bukan pengukuran atau prediksi, melainkan interpretasi atau judgment. Interpretasi selalu menunjuk adanya perbandingan. Penilaian tidak dimaksudkan untuk menghasilkan hukuman yang bersifat umu