Langsung ke konten utama

strategi dan metode pembelajaran












BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar. Metode berperan sebagai rambu-rambu atau “bagaimana memproses” pembelajaran sehingga dapat berjalan baik dan sistematis. Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa suatu metode. Karena itu, setiap guru dituntut menguasai berbagai metode dalam rangka memproses pembelajaran efektif, efesien, menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
Metode mengajar merupakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode itu sendiri merupakan salah satu sub system dalam sistem pembelajaran, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Oleh karena itu, salah satu masalah yang sangat memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran adalah metode pembelajaran (learning method). Pada awalnya metode ini kurang mendapatkan perhatian, karena orang berpandangan bahwa pembelajaran itu merupakan suatu kegiatan yang sifatnya praktis. Jadi tidak diperlukan pengetahuan (teori) yang ada sangkut pautnya dengan pembelajaran. Pandangan ini tidaklah benar. Fasilitator perlu pula mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, khususnya metode pembelajaran, yang berguna untuk “bagaimana memproses” terjadinya interaksi belajar. Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas hal – hal yang perlu di perhatikan dalam metode  pembelajaran yaitu kelebihan dan keterbatasan metode pembelajaran, klasifikasi metode pembelajaran, dan pertimbangan pemilihasn metode pembelajaran.
1.2   Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini maka dapat di temukan masalah sebagai berikut :
·        Apa kelebihan dan keterbatasan metode pembelajaran?
·        Bagaimanqa klasifikasi metode pembelajaran,?
·        Apa pertimbangan pemilihan metode pembelajaran?
1.3   Tujuan dan Kegunaan
 Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “TBP”. Adapun kegunaan dari makalah ini untuk memberikan pengetahuan  dan wawasan mengenai Metode Pembelajaran.

1.4   Metode Penulisan
 Metode yang digunakan oleh penulis dalam pengerjaan makalah ini ialah melalui keperpustakaan yakni melalui pengumpulan buku - buku yang dapat di jadikan referensi dan juga  sumber dari internet.

1.5   Sistematika Penulisan
 Dalam penyajian makalah ini, penulis membaginya menjadi 4 bab. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, penulis akan menjelaskan sistem penulisan secara garis besar dalam keseluruhan bab. Adapun sistematika penulisannya, sebagai berikut :
BAB    I          : PENDAHULUAN
1.1                Latar Belakang
1.2                Perumusan Masalah
1.3                Metode Penulisan
1.4                Sistematika Penulisan
BAB    II          : PEMBAHASAN
BAB    III        :KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BAB    IV        : PENUTUP
4.1        Kesimpulan     
Lampiran
Daftar Pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kedudukan metode sebagai alat motivasi sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tetapi pelaksanaan sesungguhnya, metode dan teknik memiliki perbedaan. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural yang berisi tahapan-tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat implemantif.
2.2 Kelebihan dan Keterbatasan Metode Pembelajaran
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dua sisi ini perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam mengajar anak didiknya. Jumlah anak didik di kelas dan kelengkapan fasilitas mempunyai andil tepat tidaknya suatu metode dipergunakan untuk membantu proses pengajaran. Metode yang tepat untuk pengajaran tergantung dari kecermatan guru dalam memilihnya. Penggabungan metode pun tidak luput dari pertimbangan berdasarkan kelebihan dan kelemahan metode yang manapun juga. Pemilihan yang terbaik adalah mencari titik kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat menutupi kelemahan metode tersebut.  
2.3  Klasifikasi Metode Pembelajaran
Klasifikasi metode pembelajaran, hanya untuk memudahkan guru dalam memilih metode sesuai dengan strategi yang akan dipilih. Untuk itu klasifikasi disini didasarkan pada strategi pembelajaran. Adapun Klasifikasi metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

A.     Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi pembelajaran langsung sangat diarahkan oleh guru. Metode yang cocok antara lain: ceramah, diskusi, demonstrasi, dan percobaan.
Ø  Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
·        Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a.       Membuat siswa pasif
b.      Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c.       Mengandung daya kritis
d.      Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e.       Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f.        Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g.       Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
·        Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
a.       Guru mudah menguasai kelas.
b.      Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c.       Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d.      Mudah dilaksanakan

Ø  Metode diskusi ( Discussion method )
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
·        Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
a.       Mendorong siswa berpikir kritis.
b.      Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c.       Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
d.      Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.

·        Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a.       Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
b.      Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c.       Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
·         Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a.       tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b.      Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c.       Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d.      Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal
Ø  Metode demontrasi ( Demonstration method )  
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
·        Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a.       Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b.      Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.       Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa
·        Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a.       Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
b.      Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c.       Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan   contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya
·        Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a.       Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b.      Tidak semua benda dapat didemonstrasikan..
c.       Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
Ø  Metode percobaan ( Experimental method )
Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
·  Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a.       Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b.      Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c.       Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
·        Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a.       Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b.      Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c.       Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

Ø  Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah  suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu ( Soetomo, 1993 : 150 ). Metode tanya jawab merupakan  cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107). Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
·        Kelebihan metode tanya jawab sebagai berikut :
  1. Lebih mengaktifkan siswa dibandingkan dengan metode ceramah
  2. Siswa akan lebih cepat mengerti, karena memberi kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti sehingga guru dapat menjelaskan kembali
  3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
  4. Mengetahui perbedaan pendapat antara siswa dan guru , dan akan membawa kearah suatu diskusi
  5. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa
·        Keterbatasan metode ini adalah :
  1. Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit
  2. Mempersyaratkan  siswa  memiliki  latar  belakang  yang cukup  tentang  topik  atau  masalah yang didiskusikan
  3. Dapat menimbulkan beberapa masalah baru
  4. Mudah menyimpang dari pokok persoalan
  5. Metode ini tidak tepat digunakan pada tahap awal  proses  belajar bila  siswa baru  diperkenalkan  kepada bahan pembelajaran yang baru
  6. Apatis  bagi  siswa  yang tidak  terbiasa  dalam  forum

Ø  Metode Tugas/Resitasi
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan  tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit.
·        Kelebihan metode tugas, sebagai berikut :
  1. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok
  2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru
  3. Dapat membina tanggung jwab dan disiplin siswa
  4. Dapat mengembangkan kreativitas siswa
·         Kekurangannya metode tugas sebagai berikut :
  1. Siswa sulit dikontrol  mengenai pengerjaan tugas
  2. Khusunya untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja , sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik
  3. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan pervedaan  individu siswa
  4. Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa

Ø  Metode Karya Wisata
Menurut Djamarah (2000:105), pada saat belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar
·        Kelebihan Metode Karyawisata sebagai berikut :
  1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
  2. Membuat bahan yang dipelajari disekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
  3. Pengajaran dapat lebih merangsang kretifitas anak.
·        Kekurangan  metode ini :
  1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
  2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang
  3. Sering  unsure studinya terabaikan
  4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik siswa di lapangan
  5. Biaya nya cukup mahal
  6. Memerlukan tangung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata jangka panjang dan jauh

Ø  Metode Sosiodrama 
Metode sosiodrama ialah cara mengajar yang memeberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat/social.
·        Kelebihan metode sosiodrama sebagai berikut :
-         Seorang anak didik terlatih an berinisiatif serta kreatif
-         Kerjasama antar pemain dapat dibina dengan sebaik-baiknya
-         Bahasa lian anak didik dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
·        Kekurangan metode ini sebagai berikut :
-         Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama menjadi kurang aktif.
-         Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan maupun waktu pelaksanaan pertunjukan.
-         Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton.
Ø  Metode Proyek
      Metode proyek atau unit ialah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahanya secara keseluruhan dan bermakna.
·        Kelebihan metode Proyek sebagai berikut :
-         dapat merombak pola piker anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi kehidupan.
-         Melalui metode ini, anak didik dibina dan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
·        Kekurangan metode ini sebagai berikut :
-         kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertical dan horizontal belum menunjang pelaksanaan ini.
-         Organisasi bahan pelajaran,perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
-         Harus dapat memilih tpoik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas dan memiliki sumber belajar yang diperlukan.
-         Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit bahasan.
B.     Strategi Pembelajaran Mandiri
Merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu kemandirian, dan peningkatan diri. Bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam merencanakan dan memacu belajarnya sendiri. Dapat dilaksanakan sebagai rangkaian dari metode lain atau sebagai strategi pembelajaran tunggal untuk keseluruhan unit. Metode yang cocok antara lain: pekerjaan rumah, karya tulis, projek penelitian, belajar berbasisi komputer.
C.     Belajar Melalui Pengalaman
      Berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif. Metode yang cocok antara lain: bermain peran, observasi atau survey, simulasi.
Dari beberapa penjelasan tentang jenis-jenis metode pembelajaran maka dapat dikemukakan bahwa betapa banyak metode pembelajaran yang bias digunakan oleh seorang guru, tenaga pengajar. Karena itu dalam penerapanya diperlukan kreativitas dan variasi dalam menggunakan metode pembelajaran.

2.4  Pertimbangan Pemilihan Metode Pembelajaran
 Metode Pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Penulisan mengenai metode di bawah ini tidak mengikuti suatu urutan tertentu, tetapi dilakukan secara acak. Diungkapkan pula kapan baiknya metode tersebut dilaksanakan serta keunggulan dan kekurangan metode tersebut. Sebelum memutuskan metode mana yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar, maka seorang pengajar perlu memperhatikan beberapa pertimbangan berikut :
q  Tujuan pembelajaran.
Pertimbangan ini merupakan syarat mutlak dalam pemilihan metode yang akan digunakan. Sebagai contoh, seorang guru kesenian menetapkan cara memainkan alat musik dengan benar. Dalam hal ini metode yang dapat membantu adalah metode ceramah, dimana diterangkan bagian-bagian dari masing-masing alat musik dan cara penggunaannya. Kemudian metode demonstrasi, siswa dapat mendemonstrasikan cara memainkan suatu alat musik dengan benar, selanjutnya metode pembagian tugas, siswa kita tugasi, bagaimana memegang gitar, bass, drum, dan apa tugas mereka, dan bagaimana mereka dapat bekerjasama dan memainkan suatu lagu dengan baik dan benar.
q  Pengetahuan awal siswa
Metode yang akan kita gunakan tergantung pada pengetahuan awal yang dimiliki para siswa. Jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta atau memiliki pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri. Metode yang dapat digunakan hanyalah ceramah, demonstrasi, penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran, praktikum, bermain peran, dan lain-lain.
q  Bidang studi/pokok bahasan/aspek
Pada SLTP dan Sekolah Menengah, program studi diatur dalam tiga kelompok, yaitu:
-         program pendidikan umum (kognitif)
-         program pendidikan akademik
-          pendidikan keterampilan (psikomotorik). Maka metode yang akan kita gunakan lebih berorientasi pada masing-masang ranah diatas yang terdapat dalam pokok bahasan/aspek.




q  Alokasi waktu dan sarana penunjang
Dalam satu jam pelajaran, kita perlu membagi waktu yang akan dipergunakan oleh masing-masing metode. Misalnya, pelajaran Kimia, metode yang akan dipakai adalah praktikum, bukan berarti metode lain tidak kita gunakan. Metode ceramah sangat perlu untuk memberi petunjuk, aba-aba, dan arahan, dengan alokasi waktu sekian menit. Kemudian memungkinkan metode diskusi, karena dari hasil praktikum, siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecahkan problem yang dihadapi.
q  Jumlah siswa
Idealnya metode yang diterapkan melalui pertimbangan rasio guru dan siswa agar proses belajar mengajar efektif. Dalam kelas yang besar dan siswa yang banyak, metode ceramah yang lebih efektif, akan tetapi yang perlu diingat bahwa metode ceramah memiliki banyak kelemahan.
q  Kemampuan, Pengalaman dan kewibawaan, pengajar/guru.
Kemampuan guru juga bermacam-macam, hal ini disebabkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar. Seorang guru dengan latar belakang pendidikan keguruan kemampuannya akan berbeda dengan latar belakang pendidikan non keguruan. Dari latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar akan mempengaruhi bagaimana cara pemilihan metode mengajar yang baik dan benar. Pengalaman akan membuat seorang pengajar dapat menentukan dengan tepat metode mana yang akan dipergunakan. Kewibawaan merupakan kelengkapan mutlak yang bersifat abstrak karena guru akan berhadapan dan mengelola siswa dengan latar belakang yang berbeda beda. Jadi kemampuan guru patut dipertimbangkan dalam metode mengajar
           




BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Sebenarnya semua model, metode, strategi pengajaran dan pembelajaran itu baik, dan semuanya itu tergantung bagaimana guru mampu mengelola proses pelaksanaannya. Dan masing-masing itu juga memilih kelebihan dan kekurangannya, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada pemahaman dan keterampilan guru dalam pelaksanaannya.
Apabila guru telah berperan baik sebagai fasilitator, motivator. Mediator, mapun sebagai evaluator, maka kelebihan yang ditemukan dalam metode pembelajaran ini dapat diatasi. Sehingga peran guru sangat penting dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif agar pembelajaran sejarah dengan mengunakan model-model pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dua sisi ini perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam mengajar anak didiknya. Jumlah anak didik di kelas dan kelengkapan fasilitas mempunyai andil tepat tidaknya suatu metode dipergunakan untuk membantu proses pengajaran. Metode yang tepat untuk pengajaran tergantung dari kecermatan guru dalam memilihnya. Penggabungan metode pun tidak luput dari pertimbangan berdasarkan kelebihan dan kelemahan metode yang manapun juga. Pemilihan yang terbaik adalah mencari titik kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat menutupi kelemahan metode tersebut.  





BAB IV

PENUTUP
4.1  Kesimpulan
 Metode bukan merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan sebaik-baiknya. Untuk itu tidak mungkin membicarakan metode tanpa mengetahui tujuan yang hendak dicapai. Jadi berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai bergantung pada penggunaan metode yang tepat. Hal tersebut mengingatkan kita bahwa sebenarnya tidak ada metode mengajar yang paling baik atau buruk. Yang ada adalah guru yang cakap dengan tidak cakap dalam memilih dan mempergunakan metode dalam pembelajaran.
 Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu metode yang harus digunakan guru akan tetapi hal ini sering dilupakan guru. Guru yang senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan metode ceramah, seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan metode yang demikian. Hal ini tentu saja keliru. Apabila kita menginginkan peserta didik terampil menggunakan alat tertentu, katakanlah terampil menggunakan termometer sebagai alat pengukur suhu badan, tidak mungkin menggunakan metode ceramah saja. Untuk mencapai tujuan yang demikian, peserta didik harus berpraktik secara langsung. Demikian juga, manakala kita menginginkan agar peserta didik dapat menyebutkan hari dan tanggal proklamasi kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan metode diskusi untuk memecahkan masalah. Untuk mencapai tujuan yang demikian guru cukup menggunakan metode ceramah atau pengajaran secara langsung.






LAMPIRAN

1.      Gambar ini merupakan metode Sosiodrama, merupakan metode untuk ‘menghadirkan' peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran' di dalam
kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian

2.      Gambar ini merupakan metode Ceramah, yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta.
3.      Gambar ini merupakan metode Demonstrasi, metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
4.      Gambar ini merupakan metode Diskusi, bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta
dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya.

DAFTAR PUSTAKA


Soejono. Pengantar Didaktik Metodik Umum. Solo:Bina Karya
Siregar Evelin,Dra, Hartini Nara. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. 2007. Jakarta:UNJ
www.xpresiriau.comArtikel Pendidikan                                





Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI BELAJAR

I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG                         Dalam setiap studi pendidikan dan penerapannya dilapangan, banyak ditemukan kendala dan berbagai macam permasalahan. Ditambah lagi pendidikan di indonesia menuntut peserta didik harus menguasai standar kopetensi yang telah ada. Banyak diantara mereka kesulitan dalam mencapai standar tersebut. Maka dari itu, dalam makala ini kami mencoba menelaah dan menganalisis pemasalahan permasalahan yang menjadi kendala bagi peserta didik, terutama kondisi belajar. Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul, dan memberikan solusi yang tepat dalam penerapannya di dunia nyata. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban kami untuk membuat makalah ini dalam mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 1.2 TUJUAN                         Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana

SUMBER BELAJAR

   BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :   Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Keadaan ini diperparah p

penilaian alternatif

     BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kegiatan penilaian sangat bersifat kuantitatif. Dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual. Dalam bidang pendidikan, berbagai alat uji/ tes diarahkan pula untuk mengukur perbedaan individual antara siswa yang satu dan siswa-siswa yang lain dalam setiap bidang studi.             Dilihat dari prosedur pengembangan, penilaian selalu diorientasikan pada upaya mengembangkan alat uji yang objektif dan baku. Tanpa adanya standar yang digunakan sebagai   norma, penilaian kurang berarti. Untuk menentukan norma yang berlaku bagi setiap alat uji yang sedang dikembangkan, alat uji tersebut perlu dicobakan pada sejumlah sampel tertentu dalam situasi yang terkontrol.             Penilaian itu bukan pengukuran atau prediksi, melainkan interpretasi atau judgment. Interpretasi selalu menunjuk adanya perbandingan. Penilaian tidak dimaksudkan untuk menghasilkan hukuman yang bersifat umu