Ya
sudah hari terakhir di Yogya, sebenernya si aku pribadi merasa kurang cuma 3
hari aja, ditambah lagi jika mengingat harga tiket pesawat yang tinggi. Tapi
klo untuk ibu dan ayah ini adalah trip yang paling lama mereka. Karena biasanya
paling kita hanya menginap sehari aja. Di hari ke-3 ini pagi-pagi kita sudah
rapikan semua barang bawaanya. Karena kita mau sekalian check out tapi tetap
menitipkan barang-barangnya di penginapan nanti malam sekalian lewat ke bandara
kita ambil barangnya.
Urusan
barang sudah beres saatnya menjelajah pantai di daerah gunung kidul. Tapi
sekalian jalan saatnya cari sarapan kenyang biar kuat menghadapi hari ini.
Hahahaha ….. Untunglah ada warung soto
pinggir jalan. Warungnya asik yang beli juga lumayan ramai. 1 porsi soto daging
harganya 15K, rasanya juga enak, plus makan tempe goreng dan kerupuknya total
kami makan ber-4 cukup 88K.
Aku
sebenarnya sangat menikmati perjalanan ke Pantai Daerah Gunung Kidul ini, kanan
kirinya pemandangan seru. Mulai dari hutan jati, rumah-rumah desa,
tebing-tebing kapur. Tapi ga tau kaya klo naik kendaraan roda 4 rasanya kaya
apa, karena memang perjalanannya agak meliuk-liuk si Ibu aja yang naik motor
merasa puyeng tuh. Tapi untuk jalanannya oke banget udah aspal bagus semua.
Pantai
terdekat pertama yang ku putuskan untuk datangi adalah Pantai Ngenehan,
Ngobaran dan Nguyuhan. Untuk tiket masuk dikenakan 10K premotor, dan nanti di
dalam bayar parkir motor lagi 3K.
Suka nih klo masuk tempat wisata langsung di kasih karcis seperti ini |
Cuaca
hari ini memang cerah sekali ditambah di pantai ini agak susah ya cari tempat
berteduh yang kondisinya bisa sambil liat pantai. Pantai pertama yaitu Pantai
Ngobaran kondisinya langsung berhadapan dengan samudera Hindia dan bertebing
terjal. Jadi sangat tidak cocok untuk berenang-renang. Dan saya sekali disetiap
spot yang bagus sudah ada instalasi-instalasi untuk berfoto. Dimana jika kamu
mau berfoto disitu dikenakan carger sekitar 10K – 15K. Ya ampun klo zaman
sekarang mah uang bisa abis untuk foto-foto ya. Macam kaya aku nih yang ga mau
bayar klo Cuma buat berfoto aja (emang dasar pelit juga si) ya fotonya yang
gratis-gratis aja jadi backroundnya seadanya. Tapi sejujurnya pemasangan
instalasi untuk berfoto seperti ini sebenarnya mengganggu jadi fotonya seperti
tidak alami gitu, tapi balik lagi lumayan untuk pemasukan masyarakat lokal. Untuk
foto langsung jadi pun banyak disini, sudah dapat ukuran 10R tinggal tunggu
beberapa menit.
Ku pribadi ga suka instalasi foto gini karena merusak suasana alaminya |
liatin pantai & deburan ombak bikin hipnostis mau bengong-bengong |
Banyak patung dewa-dewi, tapi ini memang masih dijadikan tempat sembahyang |
Klo kuat naik turun tangga, kita bisa menyelusuri tebing-tebing seperti ini & lebih sepi suasanya |
Oh
iya di Pantai Ngobaran ini masih ada beberapa pura yang masih digunakan untuk
upacara masyarakat sekitar. Dan ada patung-patung putih juga, lumayan untuk spot
foto. Sebenernya pemandangannya bagus banget buat bengong-bengong sambil liat
laut selatan dengan ombak yang kencang dan kapal-kapal laut yang terlihat
kecil-kecil dari kejauhan.
Di
pantai ini kami cuma jajan-jajan bakso cuanke, beli minuman dan menyelusuri
pantai asal ilang keponya. Ternyata ada pantai satu lagi loh yang bisa untuk
renang, yaitu Pantai Ngerenehan yang tinggal jalan kaki dari Pantai Ngobaran.
Si gendut yang udah ga sabar mau main air langsung garcep menuju pantai. Dan
ternyata pantai yang berentuk seperti teluk ini walaupun panjang pantainya
sempit tapi indah banget sist. Pasirnya putih dan yang paling penting airnya
jernih sampai terlihat kaki kita. Sayanganya karena pantai yang sempit jadi
kami sudah tidak memiliki space penyewaan payung disini. Si ibu mulai BT dan
nyuruh kita cepat-cepat angkat kaki. Aku dan gendut bodo amat mau tetep nyebur
dulu ngerasain airnya walaupun cuma rasain sebentar aja.
Sepanjang
pantai ini banyak penjual seafood goreng dan harganya murah meriah loh. Kami
beli udang goreng tepung harganya 25K seperempat, udangnya besar-besar pula dan
rasanya enak. Terus ada rumput laut goreng juga, nah klo ini rumput lautnya
beda ama seperti nori-nori yang dijual di mini market ya. Yang lucu lagi qta
beli peyek yang awal kira peyek rebon sama peyek kacang. Setelah kita cicip
penjualnya baru bilang ternyata peyek yang kita makan adalah peyek undur-undur
laut. Kaget … tapi it’s taste good.
Pantai Ngobaran dari ketinggian |
Warna pasirnya cantik kan |
Suka banget sama perpaduan warna langit dan lautnya |
Niat
dalam hati ingin menyelusuri Pantai Gunung Kidul lainnya, seperti Pantai Barong
atau Indragiri. Apa daya mommy sudah uring-uringan dan bilang klo
ujung-ujungnya pantai juga lebih baik ga usah dan sudah minta kembali ke
bandara. Hello … ini masih siang uwer-uwer dan penerbangan kita itu baru pkl
21.30 ya kali mau di bandara berjam-jam. Win-win solutionnya adalah mari kita
main ke Pantai Pangandaran. Sebenernya ini tidak ada dilist tapi yasudahlah ya
daripada diem di bandara.
Alhamdulillah
walaupun pantainya ramai, kita masih dapat sewaan payung dan tikar. Harga
sewanya 50K/ 3 jam ya. Walaupun pantainya biasa aja tapi ramah untuk main-main
ya. Klo ayah si kesini cuma ngopi, tidur terus bengong-bengong sama jagain tas.
Yang main air cuma aku, gendut dan mommy, yang tiba-tiba sehat dan bahagia. Oke
kita sengaja berlama-lama ya disini, jadi sampai sore banget, menjelang magrib
kita baru meninggalkan Pangandaran. Wihh …. walaupun pantai-pantai Gunung Kidul
sudah terkenal tapi Pangandaran tidak kehilangan pesonanya. Sampai kami pulang
menjelang magrib pun masih banyak antrian mobil macet. Untunglah tadi kami
masuk lewat jalur belakang jadi ga kena macet-macetan.
Mommy & Brother |
Ga ngerti lagi kenapa gayanya harus pamer paha |
Catch the sun |
Sebelum
menuju bandara jangan lupa ambil barang di penginapan, dan untuk makan malam
pilihan kami balik lagi ke Bakso Idola. Bakso kesukaan kami selama di Yogya.
Sebenernya agak bosan ya karena sering jajan bakso dan mie selama disini. Keberangkatan masih lama si tapi pkl 20.00
kita sudah di bandara, Ga pa pa lah numpang ngcarger sekalian istirahat. Untuk
kepulangan karena kita pakai L*on Air yang sudah ketebak pasti delay. Hampir 2
jam kami delay. Untungnya kita masih kedapetan Damri terakhir, walaupun cuma
sampai Pasar Minggu. Dari Pasar Minggu kita lanjut pulang menggunakan Grab.
Sampai rumah dengan selamat Pkl 03.00 dini hari. Demikianlah cerita backpacker
family kami selama di Yogya 3 hari kemarin.
Komentar
Posting Komentar