H-1 minggu sebelum lebaran, ketika ditanya Ayah mau
liburan kemana tahun ini, kita masih belum ada plan. Klo si Kiki si pengennya
liburan ke Sawarna, klo saya pribadi agak males ya karena sudah 2x pergi ke
sana dan ada rencana liburan tahun baru besok mau ke Sawarna bersama keluarga
besar (lagi). Setelah browsing-browsing mencari tempat glamping biar kekinian
dan instagramable jatuhlah pilihan ke Pondok Rasamala yang terletak di Kawasan
Taman Nasional Gunung Halimun Salak Bogor.
Wihhh
…. Setelah baca berbagai blog dan lihat di situs resminya Pondok Rasamala di www.pondokrasamala.com langsung lah saya email malam itu juga untuk
bertanya mengenai harga penginapan dan lain-lain. Bagusnya Pondok Rasamala
besok paginya fast respon kirim price list berikut dengan fasilitas yang
tersedia jadi bisa langsung saya tindaklanjuti.
Hasil
dari musyawarah keluarga (ceileh keluarga isinya cuma 4 orang doang juga), fix
tahun ini kita liburan ke Kawasan Gunung Salak Endah Bogor. Selain karena
menghindari kemacetan dari segi jarak juga okelah, tidak perlu berlama-lama di
jalan. Villa yang kita pilih adalah Villa Puspa selain karena kita mau pergi
cuma ber-4, villa ini juga cheaper dibandingkan dengan yang lain cocoklah buat
keluarga sederhana seperti kami.
Harga villa selama high season lebaran eve mulai
dari Rp. 1.000.000,00 – Rp 5.600.000,00 semua tergantung dari jumlah orang yang
mau menempati dan fasilitas yang diinginkan. Seperti villa puspa terdiri dari 2
kamar tidur, 2 kamar mandi, teras dan breakfast 4 pax. Villa yang paling mahal
Cendana terdiri dari 7 kamar tidur, 3 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga.
Bahkan di jenis villa Harendong terdapat studionya loh. Jadi semua tinggal pilih
tergantung kebutuhan. Sedangkan untuk glamping sendiri harga mulai dari Rp.
2.100.000,00 – Rp 3.000.000,00, semua juga tergantung dari jumlah orang yang
akan menempati ada yang bisa muat 6 orang sampai belasan orang. Untuk info
lebih lanjut ada baiknya langsung telepon ke head office’nya, mba-mbanya
ngebantu banget kok. Ketika saya Tanya-tanya langsung ke head office sudah H-4
lebaran. Untungnya Pondok Puspa belum ada yang booking, untuk booking bisa DP
dulu 25%, berhubung H-3 lebaran Office sudah cuti bersama jadi lebih baik
langsung bayar lunas. Setelah kirim bukti transfer ke Mba Dian (salah satu
officer Pondok Rasamala) langsung diproses untuk tanggal 25-26 Juni 2017
dikirim no contac yang bisa dihubungi ketika di Pondok Rasamala. Oh iya untuk
kamu yang mungkin mau lebih simple di Pondok Rasamala juga tersedia paketan
untuk makan siang, makan malam, sarapan, snack dan BBQ loh. Harga? Silahkan
Tanya langsung ya.
Hari H lebaran, setelah silahturahmi ke rumah nenek
dari Ayah dan rumah nenek dari Ibu, segera
pulang ke rumah makan siang dan istirahat sebentar sambil liatin Ibu yang
tadinya agak ogah-ogahan ikut sekarang malah semangat banget nyiapin
barang-barang yang mau dibawa dari semalam. Setelah sholat Dzuhur, kira-kira
jam 12 lewat kami langsung cusss, bermodal GPS dan memang secara keseluruhan
ayah juga sudah tau si jalannya kami meninggalkan Depok.
Karena masih lebaran hari pertama, kondisi jalan
bisa dikatakan lancar, macet dilokasi-lokasi yang memang setiap harinya sudah
terkenal macet. Jalan yang kami lalui adalah jalan raya Jakarta-Bogor. Baru
belok kanan menuju IPB Darmaga, Jalan Soleh Iskandar. Nah karena sedang ada
pembangunan underpass tol lingkar luar Bogor, ketika di daerah Yasmin macet
semacet macetnya, apalagi saat itu matahari sedang panas terik-teriknya.
Selanjutnya perjalanan pun dikatakan lancar, setelah melewati IPB Darmaga dan
bertemu dengan pertigaan Ciampea belok kiri menuju jalan Cikampak. Setelah ini
mulai masuk jalan yang cukup untuk 2 mobil saja, kondisinya jalanannya bagus
dan lancar hanya saja akan kesulitan bagi pengendara mobil jika banyak
mobil-mobil yang parkir dibibir jalan jadi harus bergantian jalan. Lanjut
menyelusuri jalan Segog Paminjahan, dan lalu Jalan Gunung Bunder. Sampai saat
sini baru mulai berasa jalanan didominasi oleh tanjakan yang kadang berkelok.
Oh iya ketika sudah mulai masuk pertigaan Ciampea sepanjang jalan saya tidak
melihat adanya pom bensin, tapi tenang saja pertamini selalu ada beberapa meter
sepanjang jalan.
Di pintu masuk Taman Nasional Gunung Halimun Salak,
sudah ada petugas atau ranger yang berjaga. Kita harus bayar tiket perkepala Rp
12.500,00, untuk motor harganya Rp 5.000,00. Tapi sayangnya ketika bayar kita
tidak diberikan tiket masuknya, pengen minta si agar memastikan uangnya masuk
kas daerah. Pondok Rasamala letaknya masih di dalam atau tengah-tengah dari
kawasan Gunung Salak Endah jadi sebelum sampai di penginapan kita bisa
liat-liat dulu ada obyek wisata apa aja sambil menikmati hawa-hawa pegunungan
yang sejuk dan dingin. Tenang saja disetiap objek wisata akan ada umbul-umbul
keterangannya jadi kamu tidak perlu takut terlewat. Banyak sekali spot-spot
fotoable disana buat yang mau hunting spot foto. Mulai dari jejeran hutan pinus
yang tertata rapi dan banyak sekali curug atau air terjun yang lokasinya antara
satu dengan yang lain saling berdekatan.
|
Kondisi Jalan di Salak Endah pagi hari |
|
Adem |
Karena cuaca sudah mulai mendung, rencana ingin naik
motor pelan-pelan sambil menikmati pemandangan dan udara segar pegunungan harus
kandas karena hujan mulai turun agak deras jadi kita mempercepat perjalanan ke
penginapan. Tips untuk yang ingin kesini adalah bawa payung atau jas hujan ya,
karena ini kawasan hutan jadi cuacanya mudah berubah, sebentar hujan dan sebentar
lagi cerah, selama saya disana seperti inilah cuaca yang saya alami. Untuk
jalan disekitar kawasan Gunung Salak Endah ini ada banyak bagian yang menurut
saya perlu diperbaiki untuk menunjang kemajuan pariwisata disini, apalagi
banyak warga sekitar yang mengandalkan ekonominya dari kedatang wisatawan
dengan membuka warung penjaja makanan.
|
Pintu masuk Pondok Rasamala |
Yeeee …. Akhirnya Pukul 14.00 kita sampai, masuk
dikawasan Pondok Rasamala langsung laporan ke bagian pos depan dan langsung
diantar ke Villa Puspa. Villa Puspa terdiri dari 2 ruangan, masing-masing
terdiri dari kamar tidur, kamar mandi di dalam dengan no water heater jadi tau
lah dinginnya air langsung dari pegunungan yang bikin mager mandi, untungnya
kita punya teras, dimana segala aktivitas utama keluarga saya dilaksanakan
disini seperti makan dan ngobrol santai. Tersedia juga dispenser dan peralatan
makan 4 piring dan 4 gelas.
|
Petunjuk arah Glamping |
|
Villa Puspa, tempat kami menginap |
|
Me and My Bro |
|
mumpung akur |
Tidak lama setelah menaruh barang di kamar, saya dan
Kiki langsung memutuskan untuk berkeliling melihat fasilitas yang tersedia
walaupun saat itu masih gerimis mengundang. Untuk kali ini tidak banyak foto
yang bisa ditampilkan karena HP saya memory cardnya tidak kebaca, jadi cuma
mengandalkan kamera Kiki aja deh.
Kesimpulan dari pengamatan saya adalah, kawasan
Pondok Rasamala memiliki keunikan yaitu seluruh bangunannya menyatu dengan
alam. Hampir disetiap depan villa atau glamping terdapat taman dengan suara
aliran sungai mengalir. Syahdu rasanya. Untuk hari pertama ini belum terlalu
ramai baik di villa maupun glamping hanya terisi beberapa saja. Oke mumpung
sepi kita gaya di depan glamping-glamping yang bentuknya lucu ini ya. Fasilitas
lainnya disini adalah banyak taman bermain untuk anak-anak, parkir yang cukup
luas, lapangan bola, semacam aula untuk berkumpul atau makan bersama dan ada
kolam renang. Catatan ketika saya kesini kolam renangnya agak kotor terlihat
dari dasar kolamnya dan kolamnya pun ternyata agak kecil ya. Tapi fasilitas
shower untuk bilas semua masih berfungsi dengan baik. Oh ya katanya disini juga
tersedia paket untuk acara gathering juga loh.
|
Fasilitas kolam renang |
|
Kondisi jalan di Pondok Rasamala |
|
taman |
|
Villa Kisampang |
|
Glamping |
Ternyata muter-muterin Pondok Rasamala doang juga
sudah bikin keringetan ya. Setiap Villa yang tersedia disini bentuknya pun
berbeda, ditambah ada jarak antara villa satu dengan yang lainnya jadi jika
liburan disini dijamin privasi tetap terjaga. Setelah puas jalan-jalan dan
ternyata masih sore sekitar jam setengah 4, kami berempat memutuskan
jalan-jalan ke obyek wisata terdekat dengan jalan kaki, yaitu Curug Pangeran.
Setelah 5 menit jalan kaki dari Pondok Rasamala,
mulai terlihat petunjuk arah menuju Curug Pangeran 2 Km masuk ke dalam lagi
dengan kondisi jalan berbatu tapi rapi dan menanjak. Sebenarnya ke dalamnya
bisa kok dengan berkendara karena diatas juga tersedia parkiran. Karena kita
mau jalan kaki santai sambil menikmati suasana tapi berakhir agak pegel juga
ya. Untuk masuk ke Curug Pangeran kita pun dikenakan tiket lagi Rp
10.000,00/orang tapi kali ini diberikan kok tiketnya. Dari pintu masuk tiket
ternyata curugnya masih masuk ke dalam lagi. Kondisi jalan bagus berbatu hanya
saja dengan struktur naik turun dan habis diguyur hujan jadi harus hati-hati ya
jalannya.
Curugnya tidak terlalu besar seperti yang saya kira,
tapi tidak mengurungkan saya untuk turun main. Kondisinya pun sedang tidak
ramai hanya ada beberapa orang saja yang main dan tidak lama kami main mereka
pergi, jadi ini Curug Pangeran terasa milik sendiri. Air Curug Pangeran bersih
dan bening sekali, kolam dibawah Curug berwarna biru tosca. Si Kiki tanpa ba bi
bu langsung buka baju, hanya memakai kolor saja turun. Ih sayangnya saya tidak
bawa baju ganti, ingin sekali rasanya ikut nyebar. Tidak lama Ayah ikutan
nyebur juga, malah sok-sokan berenang sampai ke tengah kolam. Menurut Ayah
makin ketengah makin dalam dan tarikan dari arus air terjun pun cukup kencang,
jadi hati-hati ya main disini. Sebenarnya ada tali ditengah-tengah kolam,
mungkin itu maksudnya sebagai pembatas juga, karena tidak ada ranger yang
berjaga disini jadi harus lebih bisa mengukur kemampuan diri ya. Oh ya
disekitar sini cuma ada tulisan peringatan untuk tidak bermain di sekitar air
terjun jika terjadi hujan dikhawatirkan akan ada air bah.
|
Parkiran Curug Pangeran |
|
Kondisi jalan di Curug |
|
Jin Tomang |
|
Sok Gaya |
|
Air terjun yang jernih |
Kalo si Ayah ga tahan lama berenang disebabkan air
pegunungan yang dingin, sebentar saja sudah menggigil, ya faktor usia juga si
ya. Klo si Kiki yang cadangan lemaknya banyak dia si biasa aja, malah sempet
banyak gaya minta difoto-foto. Note: disini tidak ada tempat ganti pakaian,
jadi klo mau basah-basahan bisa ganti di penginapan atau di mobil, atau jika
kamu berani, ganti bajunya di sela batu-batu besar di sepanjang sungai. Tidak
lama bermain disini kami sudah puas, sepanjang pulang bertemu dengan beberapa
rombongan yang baru datang. Untunglah tidak barengan mereka jadi tadi walaupun
main sebentar cukup puas lah.
Karena cuaca yang dingin, jadi bikin cepat laper
juga. Sebelum pulang beli pop mie dan kopi untuk menghangatkan tubuh di
penginapan.Tidak lama sampai di penginapan hujan pun turun kembali. Kami
menghabiskan waktu dengan ngobrol dan ngemil. Walaupun baru pukul lima sore
tapi keadaan sudah gelap sekali seperti malam. Suara katak dan serangga malam
lainnya mulai bermunculan dan bersahutan. Karena keadaan yang sepi, aliran air
di parit pun sepanjang malam sangat terdengar jelas. Beberapa rombongan mulai
berdatangan, Villa Bambu dan Villa Dayak sudah terisi pengunjung. Setelah
sholat magrib kami makan malam, karena bingung mau ngapain lagi jadi kita
tidur-tiduran aja di kamar masing-masing. Saya tidur dengan ibu, dan ayah tidur
dengan kiki.
|
Menu Sarapan |
Subuh kami sudah bangun, niat kami hari ini adalah
menyelusuri beberapa tempat wisata lainnya dengan berjalan kaki (lagi) biar
ala-ala trecking. Tapi kami jalannya nunggu sarapan datang sedangkan sarapan
baru datang sekitar jam 7. Sambil menunggu jam 7 ajak Ibu dan Ayah jalan-jalan
menyelusuri Pondok Rasamala dengan track yang sama persis kami lalui kemarin
sore. Jam 7 sarapan datang, menu sarapannya adalah nasi goreng, ayam goreng,
kerupuk, timun, sambel goreng dan teh hangat. Tidak lama selesai sarapan
langsung berjelajah mumpung masih pagi masih sepi.
|
Curug Ngumpet 1 |
Tempat pertama yang kami datangi adalah Curug
Ngumpet 1. Untuk masuk Curug ngumpet ini kita dikenakan karcis lagi Rp. 3.500,00/orang.
Letak Curug tidak terlalu jauh dari jalan raya tidak seperti Curug Pangeran.
Tapi klo masalah keindahan masih bagusan Curug Pangeran. Curug Ngumpet 1
ukurannya pun relative kecil, tidak bisa dipakai berenang, palingan untuk basah-basahin
kaki aja sama foto-foto. Ke unikan nya adalah banyak tanah lapang nan rindang
yang bisa dipakai piknik ground bersama keluarga. Tidak lama kami disini hanya
sekitar 15 menit saja.
|
Awas jatuh |
Perjalanan di lanjutkan dengan si Kiki yang kekeh
sumekeh mau ke Kawah Ratu. Padahal saya sudah peringatkan mungkin Kawah Ratu
disini maksudnya adalah Kawah Ratu Gunung Salak yang pernah saya kunjungi
ketika Nalfisosrata zaman awal kuliah di Geografi, karena dulu untuk bolak
balik sana butuh waktu hampir seharian. Setelah sebelumnya pun bertanya dengan
ranger, menurut ranger untuk menuju Kawah ratu sekali jalan dibutuhkan waktu
sekitar 2 – 2,5 jam jalan kaki tergantung kecepatan jalannya, jadi bolak balik
5 jam dong ya. Si Kiki tetep aja teguh dengan pendiriannya, oke ikutin aja dulu
deh kemauannya, biar ga penasaran. Setelah jalan kaki hampir setangah jam lagi
dengan track yang terus menanjak. Akhirnya kita bertemu dengan tulisan, selamat
datang di pendakian Kawah Ratu dan camping ground. Ya udah jalan setengah jam aja
baru tulisan selamat datang. Setelah dibujuk Ayah Ibu untuk tidak kesana dan
tidak akan keburu waktunya, karena jam 12 kita sudah harus check out, akhirnya
si Kiki yang keras kepala ini luluh juga.
Karena masih pagi kita lanjut jalan lagi, menuju ke
arah sebaliknya melewati kembali Pondok Rasamala. Sejauh kita jalan, objek
wisata lainnya masih seputaran curug ada Curug Kondang dan Curug Gua lumut.
Ingin rasanya memasuki semua curug tapi setelah tahu untuk setiap masuk Curug
itu harus bayar tiket masuk lagi, kami mengurungi niat apalagi setelah melihat
2 curug sebelumnya.
|
Pintu menuju Curug Ciampea |
|
Jalan menuju pemandian air panas |
|
Jalan menuju batu melayang |
Semakin pagi, semakin banyak mobil keluar, tapi arah
mereka jalan kok kayanya bukan ke Curug sekitar sini ya. Setelah tanya-tanya
juru parkir di Curug Kondang, katanya masih ada objek wisata terkenal lainnya
seperti Curug Cigamea, Situs Batu Gantung, Curug Bukit Panorama dan Pemandian
air Panas. Jaraknya sekitar 15 – 20 menit dengan berkendara. Oke mata kami
langsung berbinar-binar mendengar kata pemandian air panas, apalagi emang tidak
ada satupun diantara kita yang belum mandi. Akhirnya Ayah dan Kiki balik ke
Villa ambil baju salinan dan motor, saya dan Ibu tunggu di depan Curug Kondang
aja ya.
Tujuan kami adalah pemandian air panas, jalannya
lumayan jauh, dengan kondisi jalan yang bagus, naik turun dan berbelok-belok,
ternyata setelah Pondok Rosamala banyak villa-villa lainnya bahkan saya lihat
ada 2 resort yang nampaknya high class jika dilihat dari pintu gerbangnya. Dari
pinggir jalan raya masih harus masuk lagi ke semacam jalan desa sekitar 5 menit
lebih, letaknya agak ke dalam. Belum sampai persis di pintu masuk pemandian air
panas, kami sudah dijegat untuk parkir motor. Biaya parkir 2 motor Rp
15.000,00.
|
Ticket/pintu masuk pemandian air panas |
Masuk ke pemandian air panas dikenakan lagi tiket Rp
10.000,00 per orang. Untuk menuju pemandian air panas harus ditempuh jalan kaki
sekitar 10-15 menit menyelusuri anak tangga naik turun, lumayan juga si nih ya
udah 1.000 langkah kayanya hari ini deh. Setelah mentok jalan kita agak
bingung, mana pemandian air panasnya. Yang ada kios-kios penjual makanan atau
penyewaan gubung untuk keluarga yang mau piknik. Ternyata untuk menikmati
pemandian air panas harus bayar tiket lagi Rp 5.000/orang. OMG komersil sekali
tempat wisata disini. Klo mau yang gratis bisa main di sungai besar berbatu, celupin
kaki atau mandi dikucuran air.
Lagi-lagi si Kiki yang keras kepala ini penasaran
mau tau kaya apa di dalam. Oke kamu masuk sendiri dan foto-foto bagian dalamnya
kaya apa nanti baru kita putuskan mau masuk apa engga. Menurut Kiki di dalam
juga ada pemandian air panas pribadi tetapi bayar lagi Rp 35.000,00. Tapi
setelah ditunjukin fotonya kaya apa ternyata itu hanya sebuah kamar kecil
dengan kolam mandi yang kecil pula. Karena mungkin merasa sudah sayang datang
dan jalan jauh-jauh kesini, Kiki masih maksa untuk masuk, yaudah deh kata Ayah
masuk aja biar si Kiki ini diam.
|
Kolam untuk anak kecil |
|
Kolam pribadi |
|
Kolam untuk orang dewasa |
|
Kondisi kolam pribadi |
Pemandian air panas hanya terdiri dari 2 kolam, satu
kolam untuk anak kecil dan kolam diatas yang memiliki kedalam 1,5 m untuk
dewasa. Ada juga penyewaan ban Rp.5.000,00. Keadaannya memang tidak terlalu
ramai, tapi setelah melihat airnya yang berwarna agak kecokelatan dan kolamnya
yang kecil kok ya ga tertarik untuk nyebur ya. Oke daripada sayang-sayang udah
bayar ga ngapa-ngapain masa cuma duduk dan ngeliatin orang lain renang. Saya dan
Kiki celupin kaki aja deh dipinggir kolam, rasa kolamnya si hangat-hangat kuku.
Kami pun tidak lama disini hanya 10 menit mungkin langsung kembali pulang.
|
Mom & Dad |
|
Sungai depan Pemandian air panas |
|
Jalan menuju Air Panas |
Untuk sepanjang jalan pemandian air panas ada
pemandangan hutan dan sungai yang indah jadi mengobati rasa kecewa kami lah.
Sepanjang perjalanan langit mulai gelap kembali. Kami mempercepat kepulangan
kami karena takut hujan di jalan sedangkan jas hujan hanya ada 3. Jam 11 kami
sudah meninggalkan Pondok Rasamala klo saya pribadi si sebenernya masih belum ingin
pulang, tapi janji sama Kiki nanti pas pulang kita jalannya pelan-pelan yak klo
ada tempat yang keren untuk foto harus berhenti pokoknya.
Rute jalan kami masih sama setelah melewati
pertigaan Ciampea, tapi kami belok ke Jalan Parung untuk menghindari macet di
Darmaga. Tapi yang ada kami malah kejebak macet di sepanjang jalan, kami pun
tetap melanjutkan jalan walaupun dari Bogor sampai Cilodong terus keguyur hujan
deras.
Kesimpulannya, wisata alam yang bagus untuk
refreshing dengan banyak pilihan objek wisata di satu tempat. Minusnya untuk
masuk ke setiap objek wisata dikenakan tiket, mungkin tidak masalah jika harus
bayar tiket tapi fasilitas yang ditawarkan pun menarik. So mungkin kedepannya
akan jadi lebih menarik jadi jangan pesimis untuk mengunjungi tempat wisata
disini.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus