Langsung ke konten utama

Explore Kota Batu dan Bromo Malang Jawa Timur (DAY 2: Bromo dan Batu Night Spectacular)


Rasanya baru sekejap saya tidur menutup mata, tiba-tiba Ms Lydia membangunkan saya untuk siap-siap dan bangunin anak-anak lain. Karena ternyata anak-anak sudah dibangunin Ms Lydia sebelumnya tapi belum ada yang beranjak dari tempat tidur mereka. Harus Emaknya juga ini mah yang turun tangan emang ya. Satu-satu saya bangunin mereka untuk siap-siap dengan barang bawaan masing-masing, terutama jangan sampai lupa dengan jaket tebal, syal, kupluk dan benda-benda yang bisa menghangatkan tubuh lainnya. Bahkan kita bawa bedcover yang ada dihomestay buat kita pakai di elf agar bisa lanjut tidur. Agak kasian juga si melihat mereka baru istirahat nyenyak sebentar sudah harus bangun. Tapi ga apa-apa ya nak, kita lanjut tidur di elf biar bisa melihat sunrise di Bromo nanti. Sebelumnya ditengah perjalanan mampir ke Indomaret 24 jam dulu ya, untuk beli beberapa dus aqua dan amunisi obat-obatan ditambah terutama antangin dan obat-obatan yang menghangatkan tubuh.
Sekarang karena di mobil giliran saya yang terjaga dan Ms Lydia tidur, ternyata perjalanan dari homestay ke tempat naik jeep lumayan jauh. Banyak anak-anak yang memanfaatkan moment ini untuk tidur kembali, sedangkan saya berusaha dengan sekuat tenaga untuk tidur juga tapi tetap saja agak susah, pasti sebentar-bentar ke bangun. Sampailah kami disebuah desa tempat kami harus pindah transportasi dari elf ke jeep. Walaupun dini hari tapi tetap saja banyak para pedagang yang menjajakan kupluk, syal, sarung tangan atau pernak pernik lainnya yang berbau khas Bromo, kadang pun agak maksa si nawarinnya, itupun nawarin dari harga yang lumayan mahal sampai akhirnya turun drastis ketika kita sudah mau pergi. Tetap semangat juang ya Bapak-bapak pencari nafkah keluarga.
Untuk naik jeep Karena isi rata-ratanya hanya sekitar 5 orang, jadi dibagi menjadi 3 tim ya, untuk menentukan tim’nya lagi pun Ms Eka yang menentukan, ada tim yang ikut Ms Eka, Ms Lydia dan Bang Toyib. Perjalanan dari desa ini pun dengan jeep ternyata masih jauh sekitar 2 jam’an, kantuk sudah tak tertahankan apalagi sejauh mata memandang hanya hitam pekat saja yang terlihat karena masih dini hari. Walaupun jalannya berliku-liku tapi saya tetap sekali-kali angguk-angguk karena saking ngantuknya. So sweetnya karena anak-anak dibelakang mungkin daritadi sudah melihat saya kepayahan dengan kantuk saya, diam-diam menaruh bantal tidur mereka dileher saya agar saya tidak perlu ke-angguk-angguk lagi. Terkadang justru perhatian kecil seperti ini yang menyentuh hati saya.



Baru nyampe masih gelap

Mentari dibelakang kami mulai muncul

Golden sunrise

Sesampai daerah Pananjakan Gunung Bromo ternyata sudah ramai sekali, sehingga jeep kami tidak bisa parkir lebih mendekati lokasi Pananjakan. Turun dari Jeep sudah banyak sekali para penjaja dagangan, mulai dari penjual bunga edelweiss (jangan beli ya, karena seharusnya bunga ini dilindungi karena semakin langka), penyewaan jaket tebal, dan toko-toko lainnya yang menawarkan makanan dan minuman hangat. Untuk menuju Pananjakan pun sudah ramai manusia yang menantikan matahari terbit. Sudah tidak ada lagi spot foto yang bagus. Walaupun udara dingin menggigit tapi tidak lupa dulu ya menunaikan ibadah Sholat Subuh. Disini tersedia tempat sholat semacam seperti gajebo terbuka. Ya ampun ketika mengambil air untuk berwudhu rasanya seperti air dari kulkas.
Sholat selesai buru-buru pakai kaos kaki dan sarung tangan kembali. Lalu merapat barisan dengan anak-anak lainnya. Waktu sudah menunjukan pukul 05.00 lewat, sedikit-sedikit kita bisa melihat langit berubah warna ke emasan. Subhanallah bagusnya, makin lama pun pemandangan gunung-gunung yang mengelilingi areal sekitar Penanjakan. Puas foto sana sini, walaupun agak kurang bagus ya backroundnya karena sulitnya mencari spot yang bagus untuk foto beramai-ramai, saatnya menuju destinasi berikutnya Kawah dan Puraluhur Bromo. Tapi eitss …. Sebelumnya mas guide kita ngajak di spot rahasia yang orang banyak kurang tau, dengan backroud Gunung Bromo.

Sudah terang

Di jalan mau ke jeep


Genk girls

Genk boy

Boys and Girls


Sekarang perjalanan menuju kawah Bromo, lumayan jauh juga si dari Pananjakan, kembali ngantuk menyerang. Sesampai dikawasan ini masih belum terlalu ramai, saatnya yang pas untuk mengajak anak-anak sarapan dulu. Yang penting mereka makannya tepat waktu biar sehat dan happy terus. Sarapan kita cari warung-warung yang ada di sekitar sini saja. Sarapan kali ini temanya adalah mie instan yang sangat cocok dimakan dengan suhu yang dingin. Hampir semuanya mesen mie goreng atau mie rebus dengan telur ataupun nasi untuk anak-anak cowok biar tetap strong HAHAHAHA Kecuali Ms Lydia yang pagi-pagi sudah memilih nasi rawon untuk sarapan. Minumnya ada yang teh anget tawar atau teh manis anget. Entah kenapa saya merasa teh anget di Malang agak beda rasanya dengan teh yang biasa saya minum di rumah. Hampir setiap makan saya selalu mesan teh anget karena wangi dan rasa yang khasnya.
Sarapan kali ini agak lama yang selesainya, karena penjualnya ada sepasang kakek & nenek yang cukup kewalahan dengan pesanan rombongan kami, jadi ada yang makan duluan ada yang harus nunggu lagi. Belum lagi tidak lama kemudian datang rombongan baru yang mau sarapan juga. Alhamdullilah rezeki kakek dan nenek dipagi hari. Untuk satu paket mie harganya Rp 10.000 – Rp 12.000, sedangkan minuman Rp 2.000 – Rp 3.000. Murah bukan untuk ukuran tempat wisata. Selesai makan semua sekarang saatnya explore kawah Bromo. Untuk yang mau ke kawah menggunakan kuda bayar sendiri ya, biaya tidak ditanggung Hehehehe. 

Erupsi lumayan besar




Masih pagi lumayan

Ga keliatan juga si ya mukanya

Stuck sampai sini aja ya

Bersama bang Toyib

entahlah mereka nunjuk apa

Semakin kita mendekati kawah, abunya semakin tebal, memaksa kita semua harus memakai kacamata dan masker karena mulai mudah kelilipan dan mengganggu pernapasan. Sesekali kami berpapasan dengan turis-turis yang baru saja turun dari kawah, baju mereka sudah penuh dengan debu menempel. Erupsi debunya semakin besar serasa turun salju, pada akhirnya kami memutuskan untuk tidak lanjut naik ke kawah. Hanya foto-foto dengan latar belakang Bromo.
Next kita menuju padang savanna, saat menuju savanna kita melewati gumuk-gumuk pasir yang terhampar luas. Indonesia memang keren, walaupun di daerah tropis di satu tempat yang sama kita merasakan padang pasir dan savanna ala Afrika. Yang paling seru adalah kita ngebut-ngebutan dengan jeep yang lainnya. Kita di dalam jeep terus menyemangati Mas sopir agar tidak tertinggal. Seru sekali serasa off road, apalagi ketika kita melewati kubangan air dan jahilin orang yang ada disekitar situ jadi tercipratan air Hahahaha (agak jahat si kita, tapi seru euy).



Kami di savana



ini yang ga mau naik ke atas bukit

Kasian banget ya kudanya di naikin Dira hehehe

Sesampai di savannah cuaca makin panas, sudah ga betah lagi pake jaket yang tebal tadi. Saya yang agak mager males jalan-jalan kesana kemari berbanding dengan anak-anak cowok yang sudah menghilang mengexplore bukit-bukit. Karena takut mereka ilang mau ga mau saya mengikuti mereka. Sedangkan anak cewe yang agak lemah kaya Yoan, Athaa, Dhea dan Dira mereka menyewa kuda poni untuk jalan-jalan menyelusuri area sekitar savannah. Perjalanan menuju bukit teletubbies bukan perkara mudah apalgi buat saya, Ms Lydia, Fazsa dan Anin. Kita harus saling membantu melalui jalan-jalan kecil penuh tanaman yang tinggi. Untung ada Mas fotografer yang setia foto-foto perjalanan dan bantu kita. Sampai ditengah perjalanan, tiba-tiba anak cowo yang ga bisa diem itu turun dan bilang ayo balik aja, ga ada apa-apa di atas. Ya ampun, yaudah deh yang penting penasaran kalian udah ilang. Setelah dibawah menyempatkan diri untuk foto bareng sekarang saatnya menuju destinasi terakhir Pasir Berbisik.
Kurusan aja si zsa, udah kaya orang korea deh

It's Me


Ms Lydia dan Fazsa

Ikutan nanjak tapi jalannya malas-malasan

Semak-semak pun kami terobos

Kami ga naik ampe atas sampai sini aja cukup

Nah mereka nih yang kuat naik ampe atas



Di area Pasir Berbisik ini kita hanya foto-foto aja si ya dengan berbagai gaya, baik foto secara berkelompok maupun sekelas. Karena sejauh kita memandang hanya ada pasir. Puas foto-foto saatnya meninggalkan kawasan Bromo, menuju desa dan balik lagi ke panginapan. Untuk harga penyewaan 1 Elf, saya kurang tau. Yang pasti 3 elf dan mobil selama kita 3 hari Malang totalnya adalah Rp 3.500.000,00.

Mau foto lompat yang gagal
Cerar sok Cool

Kondisi dalam Jeep

Foto sekelas is a must

Entah lah Dira dan Ename gaya apa


Si tengil emang


Selama perjalanan pulang, rata-rata sepi karena anak-anak kebanyakan terlelap tidur karena kelelahan sepertinya mereka. Sampai pada akhirnya sudah jam 1 siang lewat, saya membangunkan mereka untuk makan siang dulu. Sebagian besar merasa masih ngantuk, jadi bertanya harus banget mereka makan sekarang. Ya harus, klo jalan sama Ms Eka waktunya makan ya harus makan. Dengan muka bantal dan masih layu mereka masuk ke rumah makan. Rumah Makan ini namanya Warung Mba Sri, Seperti namanya Mama Yoan Ya. Menawarkan berbagai makanan tradisional. Sumpah ini tempat makan yang paling enak, selama di Malang, anak-anak pun yang tadi agak males-malesan makan jadi semangat. Sebagian besar memesan nasi ayam goreng, ada juga yang memesan soto ayam, soto daging kalo saya beda sendiri mesan rawon. Beh Rawonnya mak nyus. Harga makanan disini seporsinya sekitar Rp 18.000 – Rp 25.000 untuk minum saya sarankan mereka minum jus/milk shake tapi tetep juga si ada yang maunya es teh manis, maksudnya buat penambah tenaga mereka. Untuk minum harganya mulai dari Rp 3.000 – Rp 8.000. Kategorinya murah dengan makanan sepuas ini. Lokasinya pun lumayan luas dan nyaman walaupun pada saat itu juga sedang ramai warung makannya.

Warung makan ke sukaan di Malang

Mari makan siang

Jadwal berikutnya seharusnya kita ke Kebun Apel, tetapi jika kita ke Kebun Apel artinya sampai penginapan sudah sore sekali dan langsung siap-siap menuju BNS. Sebelum memutuskan saya Tanya anak-anak mereka maunya gimana. Setelah saya jelaskan ke Kebun Apel, untuk metik apel dan bisa makan free apel disana. Mereka merasa tidak tertarik, mereka lebih memilih untuk kembali ke penginapan lebih cepat, bisa mandi dengan nyantai dan istirahat sampai magrib di penginapan. Oke baiklah jadi kita tidak ambil paket petik apel ya.

Mengisi waktu luang dengan bermain bersama

Abang tukang bakso mari-mari sini

Cuaca dingin makan bakso malang, PASSSS

Setelah buat janji, setelah magrib akan dijemput untuk ke BNS, Bang Toyib guide kami meninggalkan kami untuk free time di penginapan. Asik bisa mandi dan keramas dengan tenang, anak-anak pun ada yang ngobrol, main hp, main kartu, tidur-tiduran terserah mereka melakukan apa saja. Tidak lama kemudian hujan mengguyur Kota Batu, udara terasa semakin dingin. Kita berkumpul di ruang tamu untuk sekedar mengobrol dan becanda kebetulan disaat yang tepat tukang bakso Malang lewat. Langsung saya panggil, semua boleh pesan bakso malang sebagai snack sore. Bahkan untuk anak-anak cowok dipersilahkan nambah 1 porsi lagi. Harga 1 porsi bakso malang komplit Rp 10.000. 

Mereka jagoan makan

After tukeran kado

Selesai makan bakso malang, mumpung semua ngumpul kita tukeran kado. Dag dig dug nih dapetnya jong ga ya. Alhamdulilah klo saya dapetnya payung, lumayanlag berguna. Ada juga yang kesel karena merasa hadiah yang didapat harganya kurang dari Rp 20.000, seperti Oik ini yang dapat gelang dari Rafli Hahahaha. Sudahlah namanya juga nasib. Masih ada waktu sebentar kesempatan saya untuk tidur. Setelah ijin ke Ms Lydia untuk mengawasi anak-anak selama saya tidur akhirnya saya bisa tidur dengan tenang sampai pada akhirnya Fazsa bangunin saya karena memang sudah waktunya untuk siap-siap ke BNS. Rasanya seperti sebentar sekali tidur.
Anak-anak selesai sholat magrib dan memastika mereka semua membawa barang penting kita berangkat ke Batu Night Spectacular atau disingkat BNS. Yuhuuu…. Saatnya ke taman hiburan. BNS itu seperti dufan ala Jawa Timur tetapi baru bukanya hanya malam-malam dan lebih kecil aja si. Untungnya sebelum masuk Bang Toyib sempat menjelaskan untuk main-main di dalam nanti bayar lagi ya, harganya sekitar Rp 5.000 – Rp. 30.000 tergantung wahananya. Kontan saja saya langsung bertanya apa tidak ada tiket terusan. Kasian sekali klo anak-anak tidak bisa mencoba semua permainan karena uang jajan mereka bisa habis. Ternyata ada tiket terusan harga Rp 100.000/orang kita bisa naik semua wahana tapi cukup sekali saja setiap wahananya. Setelah diskusi dengan Ms Lydia sebagai pemegang uang, inshaa Allah uangnya juga cukup jika kita nambah Rp 70.000. Oke lebih baik itu jadi anak-anak bisa puas main daripada tiket Rp. 30.000 tapi tidak bisa main semua wahana.
Foto sambil nunggu dibeliin tiker

Wihhh ... seru kan bisa main malam-malam

Permainan yang langsung kami coba bersama adalah kursi terbang semacam kaya ontang anting di dufan. Wahananya lebih kecil si tapi karena disini mainnya malam-malam jadi kita merasakan sensasi yang berbeda. Lanjut kita main Graviton, kita masuk kaya semacam ruangan seperti ufo, lama-lama badan kita bisa nempel ditembok, lalu temboknya bisa naik turun. Entahlah ini menurut saya permainan yang aneh Cuma bikin pusing aja, Hahahaha….

Lanjut kita naik Alibaba, semacam seperti ombak persi kecil, saking kecilnya saya merasa ga muat naik ini. Rasanya ga ada serem-seremnya hahahaha. Untuk yang eneg’an kaya Cerar bisa nunggu liatin kita main bareng Ms Lydia. Lalu kita main Disco bumper car, sayangnya Cuma bisa main sekali padahal main ini enaknya rame-rame bisa tabrak-tabrakan. Dhea dan Oik juga sempat nyobain Rodeo, kalo saya si ga pede main ini diliat orang-orang. Lanjut kita ke Joy Land disini semacam seperti banyak permainan ketangkasan. Yang untuk memainkannya kita perlu beli koin dulu. Banyak anak cowo yang betah main disini ogah pindah. Dan kita mulai terpisah berkelompok. 


Yuhuuu .....

Mainan bocah ini mah

Apa si Oik


Kalo rombongan saya bersama Ms Lydia, Fazsa dan Anin, kita si pengen coba semua permainan disini. Kita coba sepeda udara, anak-anak yang lain sepertinya tidak tertarik main ini karena memang antriannya juga cukup panjang. Tapi saya penasaran pengen coba sensasi liat BNS dari ketinggian sekalian mengamati kawasan mana yang belum kita datangi. Setelah dari sepeda udara rata-rata anak-anak sedang mengantri untuk cinema 4D. Untungnya disini ngantrinya juga agak lama jadi saya bisa bersatu dengan rombongan lainnya. Lanjut dari 4D kita sudah janjian akan ke rumah hantu. Ada 2 jenis rumah hantu ada yang berburu hantu, disini kita kaya semacam naik kereta nanti tembak-tembakin hantunya yang ke-2 rumah hantu yang kita jalan kaki menyelusuri lorong-lorong hantu. Udah zipper duluan sebelum masuk ternyata tidak seseram ketika di Jatim Park. Yang ada di dalam kita berisik karena becanda.

Mainnya si gini doang, ngantrinya lumayan juga


Gaya apa lah ini

diujung jurang

Terjun uang


Keluar dari rumah hantu langsung berhadapan dengan trick art gallery, Tidak lupa anak-anak yang banyak gaya ini mencoba semua gambar yang ada di dalam dengan berbagai gaya dan ekspresi yang lucu-lucu. Dasar ya anaknya Ms Eka banyak gaya banget.


Formasi lengkap

Add caption

Gaya mu toh nak

suka warna-warnanya

Tidak lengkap rasanya klo ke BNS tidak ke Lampion Garden, salah satu yang paling iconic dari BNS. Indah sekali disini dengan berbagai bentuk dan ukuran lampion warna warni. Seperti biasa jangan lupa juga untuk foto-foto.
Di saat muter-muter BNS, anak-anak cowo melihat  Go Kart, langsung deh mereka semua mau main ini katanya mau balapan. Langsung deh mereka ber-6 terjun ke arena. Untuk Go Kart ini misah ya bayarnya. 1 Go Kart harganya Rp 50.000, bermain 3 puteran. Kita si Cewek-cewek dipinggir aja menyemangati mereka.


Cie Sok-sok balapan
 Sebelum pulang kita harus coba permainan yang paling dahsyat disini menurut saya yaitu Mega Mix. Ketika mau main ini pengunjung mulai agak sepi jadi worry klo rombongan kita diperbolehkan main ini apalagi ada beberapa orang yang ga mau join. Ini satu-satunya permainan yang bikin saya deg-degan, karena diputer-puter dan ada kalanya kepala ada dibawah, satu hal yang paling saya khawatirkan yaitu baju saya merosot atau kerudung copot Hahahaha. Ini permainan penutup yang sempurna.
Sambil nunggu ngumpul semua dan istirahat, kita ditawari oleh petugas untuk naik sepeda gila. Yang mau naik ini hanya Fazsa, Dira dan Ename. Awalnya si keliatan biasa aja kaya enak gitu, tapi lama-lama itu sepeda nyeremin juga ya bisa muter 3600 dengan kecepatan penuh. Ihh … urung niat saya mau naik gituan.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan hampir tengah malam, saatnya kita meninggalkan BNS cari makan malam. Saking asiknya main kita sampai lupa klo belum makan malam. Asiknya memakai semi agent travel gini, kita sendiri yang menentukan waktunya, jadi suka-suka mau main berapa lama. Dan kami merasa bahagia banget karena sudah beberapa hari ini kita main bareng sampai tengah malam, tanpa ada orang tua yang nyuruh kita pulang. Hehehehehe…
Untuk makan kali ini kita kembali ke kawasana sekitar alun-alun Kota Batu. Jalanan sudah mulai sepi tapi tidak disini, warung-warung tenda masih menjajakan dagangannya. Setelah jalan kesana kesini kita memutuskan ke warung tenda yang kira-kira menjual menu beragam agar anak-anak bisa memiliki banyak pilihan makanan. Lagi-lagi kebanyakan anak-anak makan ayam goreng kampong, ada juga bebek goreng, Klo Ms Lydia lebih milih udang gimbal, klo saya pilih pecel lele yang ternyata lelenya dikasih 2 ekor. Ada makanan aneh namanya usus GT, baru tau, karena penasaran saya pesan 1 untuk dimakan bersama-sama.Ternyata usus GT itu usus ayam yang digoreng bentuknya seperti telur dadar dan di campur telur. Awalnya anak-anak yang ceng-cengin saya mesen usus GT malah suka, dan kami memesan 1 porsi lagi. Untuk harga makanan sekitar Rp. 24.000 - Rp 26.000, belum termasuk nasi Rp 6.000,-. Untuk minumannya sendiri paling murah teh tawar Rp 2.000, sampai sogem seharga Rp 12.000,-.
Selesai makan bersama berakhir perjalanan kita dihari ini, saatnya menuju penginapan untuk istirahat dan tinggal 1 hari lagi perjalanan kita. Jangan lupa dibaca untuk perjalanan hari terakhir kita di Malang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI BELAJAR

I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG                         Dalam setiap studi pendidikan dan penerapannya dilapangan, banyak ditemukan kendala dan berbagai macam permasalahan. Ditambah lagi pendidikan di indonesia menuntut peserta didik harus menguasai standar kopetensi yang telah ada. Banyak diantara mereka kesulitan dalam mencapai standar tersebut. Maka dari itu, dalam makala ini kami mencoba menelaah dan menganalisis pemasalahan permasalahan yang menjadi kendala bagi peserta didik, terutama kondisi belajar. Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul, dan memberikan solusi yang tepat dalam penerapannya di dunia nyata. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban kami untuk membuat makalah ini dalam mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 1.2 TUJUAN                         Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana

SUMBER BELAJAR

   BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :   Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Keadaan ini diperparah p

penilaian alternatif

     BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kegiatan penilaian sangat bersifat kuantitatif. Dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual. Dalam bidang pendidikan, berbagai alat uji/ tes diarahkan pula untuk mengukur perbedaan individual antara siswa yang satu dan siswa-siswa yang lain dalam setiap bidang studi.             Dilihat dari prosedur pengembangan, penilaian selalu diorientasikan pada upaya mengembangkan alat uji yang objektif dan baku. Tanpa adanya standar yang digunakan sebagai   norma, penilaian kurang berarti. Untuk menentukan norma yang berlaku bagi setiap alat uji yang sedang dikembangkan, alat uji tersebut perlu dicobakan pada sejumlah sampel tertentu dalam situasi yang terkontrol.             Penilaian itu bukan pengukuran atau prediksi, melainkan interpretasi atau judgment. Interpretasi selalu menunjuk adanya perbandingan. Penilaian tidak dimaksudkan untuk menghasilkan hukuman yang bersifat umu