Langsung ke konten utama

Eduwisata belajar lebih dalam mengenai tumbuh-tumbuhan di GODONG IJO, Sawangan Depok

       Dengan ketatnya jadwal-jadwal yang ada di semester 1 ini, tidak terasa sudah memasuki awal bulan November, dimana sesuai jadwal kalender akademik SMP Nasional Plus Tunas Global pada pertengahan bulan November sudah saatnya untuk melaksanakan fieldtrip. Bukan hal yang mudah mencari tempat fieldtrip sudah mendekati H-2 minggu apalagi dengan jumlah siswa kelas 7 yang hanya 13 orang. Banyak terjadi penolakan khususnya karena memang sudah full booked, banyak juga karena alasan jumlah peserta kami yang kurang memenuhi kuota, dimana rata-rata tempat eduwisata mengharuskan minimal 30 peserta. Last minute, akhirnya kami memutuskan untuk ke Godong Ijo Sawangan Depok. Setelah menelepon bagian manajemennya, dan tidak ada batas minimal jumlah peserta berikut dengan harga perorang/paket, semuanya cocok dengan yang kami harapkan. Hanya saja lokasinya yang masih sama-sama Depok membuat anak-anak agak berkecil hati karena mereka berharap bisa fieldtrip yang agak jauhan dan bisa lama di jalan Hehehehe .....

Dikasih wejangan dulu sama Ms Niken sebelum berangkat

7 Challenger dengan wali kelasnya Ms Yuni

       Karena tema kelas 7 masih sama yaitu tentang alam, jadi seragam kaosnya pun ijo-ijo ya biar kaya daun Hahahaha. Selasa, 15 November 2016, jam 07.00 anak-anak 7 Challenger sudah hampir semua berkumpul, setelah persiapan barang-barang yang akan dibawa, sedikit wejangan dari Ms Niken dan do'a bersama langsung lah kami cusss.... ke Godong Ijo.

Run Down Field Trip Gedong Ijo 7th Challenger

No.
Waktu
Tempat
Kegiatan
1.
07.00 – 07.30
Berkumpul disekolah
Proses absensi siswa dan guru
2.
07.30 – 09.00
On the Road
Perjalanan menuju lokasi Gedong Ijo
3.
09.00 – 09.30
Gedong Ijo
Welcoming ceremony & Snack, Movie global warming
4
09.30 – 09.45
Gedong Ijo
Touring ”Education Farm”, Mist room, green house, vertical garden
5
09.45 – 10.30
Gedong Ijo
Vegetatif (transplantation garden) – mencangkok tanpa tanah
6
10.30 – 11.30
Gedong Ijo
Vertie culture (vertical garden) – Praktek membuat vertical garden
7
11.30-12.15
Gedong Ijo
Membentuk keramik menggunakan teknik putar dan cetak
8
12.15 – 13.00
Gedong Ijo
-          Sholat
-          Lunch (Sunda food)
Ayam bakar, tahu, tempe, sayur asem, lalapan
9
13.00 – 13.30
Gedong Ijo
Traditional games: Enggrang batok, enggrang bambu, gangsing
10
13.30 – 14.00
Gedong Ijo
Menghias dan memainkan suling bambu
11
14.00 – 14.45
Gedong Ijo
Practice traditional dance
(Saman dance)
12
14.45 – 15.15
Gedong Ijo
Reptiles & Mammals corner: interaction & feeding Iguanam Tortoles, Lizzard, porcupines, slow




         

      Ini internary versi tim panitia guru, jika ada perubahan mengikuti sikon dilapangan. Banyak sekali pilihan paket yang tersedia di Godong Ijo, paket mulai dari untuk usia anak Kindergarden sampai SMA. Untuk paket yang kami ambil harganya Rp. 165.000/anak sudah include welcoming drink, snack pagi dan sore serta makan siang loh. Khusus untuk guru pendamping cukup bayar makannya saja yaitu Rp 65.000/orang. Paket yang kami ambil sengaja paket yang main seharian penuh sampai sore, tapi klo mau hanya setengah hari pun ada banyak juga pilihannya loh. Untuk kegiatannya pun bisa di mix 'n match sesuai dengan pembelajaran di sekolah atau karakteristik si anak. Seperti kami yang lebih banyak memilih praktek budidaya tanaman dan request traditional dance, karena anak kelas 7 yang sekarang hobinya ng'dance Hehehehe.


Suasana Godong Ijo yang adem dan sangat asri


Pengenalan dan persiapan menoton film mengenai global warming

Menonton sambil memakan snack pagi


        Walaupun jarak antara sekolah kami dengan Godong Ijo yang hanya beda Kecamatan aja, Sekolah di Pancoran Mas sedangkan Godong Ijo di Sawangan tetapi jarak tempuhnya hampir memakan waktu 1 jam lebih, mengingat juga kondisi jalan Raya Sawangan yang selalu macet. Tapi anak-anak sangat menikmati jalan yang macet-macet ini sambil menikmati snack pribadi yang mereka bawa dan cerita-cerita.
        Godong Ijo ternyata sudah cukup ramai dengan anak-anak TK dan SD kelas bawah. Oh iya sebelumnya memang pihak Godong Ijo sudah menginformasikan untuk hari ini jumlah pengunjung yang tercatat ada 400an orang lebih, itu baru pesertanya aja ya, belum dengan pendampingnya. Dan kami satu-satunya rombongan yang anak SMP hehehehe. But don't worry, dari pihak Godong Ijonya sendiri sungguh pintar sekali memanage jadwal dan tempat kegiatan jadi tidak ada titik yang terlihat crowded. Semua aman terkendali, oh iya disini juga parkirannya cukup luas jadi tidak perlu ribet-ribet parkir bus atau kendaraan pribadi anda ya.
     Sesampainya kami di Godong Ijo langsung disambut dengan kaka-kaka pemandu yang ramah dan masih muda-muda, jadi anak-anak seneng becanda-becandanya. Kami langsung disediakan 1 spot untuk nantinya tempat kami menaruh barang-barang dan tempat kami istirahat selanjutnya. Sambil menonton film mengenai global warming, kami menikmati welcome drink yaitu teh manis hangat dan singkong Thailand yang rasanya ajib. Setelah menonton kita dipersilahkan untuk tanya jawab. Setelah itu meninggalkan barang-barang dan menuju ke tempat kegiatan berikutnya.

Nemu backroud bagus buat foto bersama, itu disamping ada mobil undiannya juga loh

2 kaka pemandu ini yang seharian sabar banget nagdepin kita yang rame

Girls squad yang baru mulai membentuk tanah liatnya

Raga kagi serius, jangan digangguin Bray

Boys Squad yang justru lebih serius buat tanah liatnya

     Kegiatan berikutnya adalah membuat keramik dengan menggunakan tanah liat, setiap orang diberikan masing-masing 1/2 kg tanah liat. Setelah sebelumnya diberikan contoh dan cara membentuk tanah liat, mereka diberikan kebebasan untuk berkreasi membentuk tanah liat menjadi apa saja, sesuai dengan imajinasi mereka. ada yang membentuk kucing, cangkir, kura-kura dan lain-lain.

Ayo Boys semangat

Girls jangan mau kalah sama Boys ya

Vertie Culture ala Boys

Vertie Culture ala Girls

       Setelah membuat keramik, pantatnya tinggal geser dikit sekarang saatnya membuat vertical garden. Menurut penjelasan kaka pemandu, gedung-gedung di Jakarta banyak yang order pembuatan vertical gardennya dari Godong Ijo loh, dan vertical garden disini juga diperjual belikan jika mau bawa pulang untuk oleh-oleh mempercantik halaman rumah bisa banget tuh. 
       Setelah mendapat penjelasan dan tanya jawab mengenai apa itu vertie culture atau vertical garden, langsung deh kita praktek buat langsung sendiri dengan tentunya dipandu selalu dengan kaka'nya.Untuk membuat vertie culture ini dibagi menjadi 2 kelompok.Biar tidak terjadi kericuhan cara paling mudah adalah dengan membagi menjadi kelompok girls dan boys
       Bahan utama pembuatan vertical garden ini adalah bambu yang sudah dibentuk, entah apa namanya saya tidak terlalu menyimak bantuknya semacam seperti karpet warna abu-abu, yang dibentuk seperti kantung-kantung, pohon-pohon berakar serabut yang sebelumnya sama anak-anak akarnya harus dibersihkan dan ditekuk-tekuk dulu sebelum dimasukan ke dalam kantung berikut juga dengan penyemprot tanamannya. Bagian yang paling menantang dari kegiatan ini adalah menjahit bagian karpet, karena cukup keras dan harus memiliki keahlian dalam menjahit juga ya. Hasil dari kegiatan di Godong Ijo ini bisa dibawa pulang semua loh, lumayan kan vertie Culturenya bisa menambah koleksi di taman SMP.

Malah keasikan mainin suling

Ngambil lem'nya jangan berebutan ya

Boys yang mager serulingnya diapa-apain

Cha berasa lagi di pematang sawah ya

        Kegiatan berikutnya adalah menghias suling bambu. Anak-anak malah excited mainin tiup-tiup suling ga jelas plus mereka protes kalo sulingnya terlalu bagus klo mereka hias-hias lagi takutnya malah jadi jelek, maunya tetap polos. Setelah dibujuk-bujuk untuk dihias aja sedikit dipinggir-pinggiran aja juga ga apa-apa, buat membedakan suling yang satu dengan yang lain agar tidak tertukar baru deh mereka mau. Menghiasnya cukup simpel, hanya dengan menempelkan biji-bijian warna warni seperti jagung menggunakan lem aibon ke suling aja kok.


Hati-hati ya nic membersihkan batang pohonnya

Gustu serius banget bikin cangkokannya

Gaya mu nak, Brian dan Raga ada-ada aja

Ini hasil cangkokan kami

      Kegiatan seru berikutnya adalah transplation garden-mencangkok tanpa tanah. Yups seperti namanya kita mencangkok tidak menggunakan media tanah yang seperti biasanya dilakukan, tetapi menggunaka media (aduh lupa lagi namanya) intinya ini terbuat dari koral yang sudah mati. Anak-anak mencangkok pohon sirsak, setiap anak diberikan satu-satu untuk praktek. Sebelumnya seperti biasa kita harus menjelaskan baik-baik bagaimana pembuatan cangkok tersebut, sambil dijelaskan sambil tanya jawab juga jadi anak-anak pun mendapat pengetahuan baru klo mencangkok bisa menggunakan media lainnya. Harus diperhatikan baik-baik yang pembuatannya agar cangkoknya berhasil, ditambah lagi sekarang menggunakan cutter yang cukup diwaspadai penggunaanya. 
       Kelihatannya si mudah pembuatannya, tapi anak-anak prakteknya serius-serius loh, mulai dari pengelupasan kulit batang sirsak, membersihkan kambium, jangan lupa diberikan hormon pertumbuhan juga ya, sampai tahap penempelan media dan pembungkusan dengan plastik.Semangat guys.


Makan siang sunda food ala prasmanan

Good Boy ambilnya ngantr ya, dan ambil seperlunya aja

Makan bersama diantara pepohonan gini rasanya lebih sedap

       Tidak berasa kita sudah melaksanakan 4 kegiatan dan waktu sudah menunjukan hampir jam 12 siang, lunch time. Sebelum makan siang cuci tangan dulu ya semua, tadi kan sudah main kotor-kotoran. Sekalian saya mau lihat-lihat kondisi toiletnya ahhh. Wah kondisi toiletnya ternyata terjaga kebersihannya dan ada lumayan banyak, jadi tidak perlu mengantri lagi.
       Untuk makan siang, kita akan ditanya sebelumnya mau dibuat box atau ala prasmanan. Klo kita prefer prasmanan aja, dimana anak-anak bisa memilih makanan yang mereka suka dan banyaknya terserah mereka untuk menghindari makanan yang mubajir terbuang juga. Makan siang kali ini Sunda Food, ada nasi, sayur asem, ayam serundeng, tempe, tahu, lalapan, sambel, buah semangka, kerupuk dan minumnya aqua gelas. Hmmm..... Enaknya, apalagi ayam disini besar-besar potongannya jadi banyak diantara mereka yang ga kuat menghabiskannya. Nah enaknya makan prasmanan jika masih banyak sisa seperti ini mereka (biasanya si boys) yang mau nambah nasi atau lauk lagi (selama masih ada ya) dipersilahkan. Dan ternyata makan siang kami pun masih ada sisa nasi dan lauknya,Si kaka pun sempat bertanya untuk sisanya apa mau dibungkus bawa pulang? Ya ampun baik banget kan. Karena kami sudah kenyang dan ga kuat lagi jadi ga perlu dibungkus ya, kami minta dibungkus singkong Thailand'nya aja deh yang tadi pagi, endesss rasanya. Oh iya untuk guru-guru ketika makan siang kami disediakan es kelapa muda juga loh, sempet ditanya anak-anak beli dimana.
       Selesai makan kita sholat dzuhur langsung di jamak sama Ashar, lokasi khusus sholatnya agak jauh, dan saya belum liat si tempatnya besar apa kecil, tetapi kelompok-kelompok lain yang berkunjung hari ini juga sholatnya langsung di lokasi kami makan tadi. Klo untuk wudhu ada banyak tempat cuci tangan dan cuci kaki tersedia jadi tidak kesulitan. Ya tapi sebelumnya banyak orang yang bertanya dimana tempat sholat pada kami, karena sepertinya tempat yang kami tempati sebenarnya ada tempat sholat.

Chersss..... cie yang udah kenyang abis makan

Semua serius mendengarkan penjelasan kaka-kakanya

Siapa yang berani hayu pegang reptile'nya

Lizard, hati-hati jangan pegang buntutnya

Yang ga berani kalungin ular, ikut foto dibelakangnya aja

Boys dan piton albino

      Selesai sholat langsung semua buru-buru ngacir ke area parkiran, ada apa disana ternyata reptile corner time. Tidak semua orang itu berani dengan reptile, entah karena emang takut atau meraa jijik, contohnya kaya Gustu nih, badannya aja yang besar giliran disuruh pegang reptile dia kabur menjauh sambil teriak-teriak. Sebenarnya reptile juga bukan hewan yang berbahaya jika kita tahu penanganan dan kebiasan hidupnya. Seperti sekarang kita diperkenalkan berbagai jenis reptile, asal daerah, cara hidup dan lain-lain. Anak-anak si excited banget nanya-nanya, untuk kamu yang pemberani diperbolehkan juga buat memegang langsung atau sekedar berfoto bersama loh. Asikkan :) 

Asik deh gayanya

Mist room

Vertical garden touring

Big turtle ya kaka

Ma'af Mas dan Mba ini buat anak-anak ya

Lomba cepat main hula hoop

Anak zaman sekarang ada yang bisa main enggrang?

Klo lomba bakiak gini berasa 17an

Pengenalan hidroponik

       Saatnya touring keliling Godong Ijo, Sikonnya pun sangat mendukung dimana anak-anak TK dan SD sudah banyak yang pulang juga jadi tidak terlalu ramai. Tempat pertama yang kami datangi adalah mist room. Tempat dimana pembibitan berbagai tanaman yang ada di Godong Ijo. Setelah itu lanjut ke vertical gardennya Godong Ijo, lanjut melihat kura-kura yang besarnya upnormal, entahlah ini jenis kura-kura apa. Kalian juga bisa loh kasih makan kura-kuranya. atau klo emang kuat kaya Putti sama Icha diangkat-angkat, eh tapi jangan gini deh, kasian kura-kuranya takut stress.
      Selesai lihat kura-kura main permainan tradisional, pertama-tama lomba hula hoop antara boys dan girls. Lanjut yang mau main enggrang, ya main enggarang, atau mau main bakiak juga boleh. Puas main-main lanjut ya tournya, sekarang kita kebagian lain dari Godong Ijo, ada bagian hidroponik (pas banget nih sama yang diajarin Mr Yadi) dan tanaman-tanaman obat-obatan.


Mancing Mania

Wihh .... Fathiah dan Icha dapat ikan Bawal

Klo yang ini namanya mancing cantik

Sementara anak-anak anteng mancing, Ms-Msnya rehat sejenak ya

     Hari semakin sore, dan cuaca pun semakin mendung, tinggal 2 kegiatan lagi yang belum kami lakukan salah satunya adalah memancing. Yups di Godong Ijo sebenarnya terkenal juga dengan area memancingnya. Lebih enak lagi tempat mancingnya banyak gazebo'nya. Jadi buat bapak-bapak yang mau mancing bisa ajak anak dan istri juga nih.
    Memancing sepertinya kegiatan yang sepele ya dan aman-aman aja ya. Tapi justru ketika kita briefing sebelum mancing yang lebih ditekankan. Karena kita mancing menggunakan mata kail asli. Jika salah-salah cara melempar kailnya bisa kena teman sebelahnya.  Tapi tenang aja kok, selama proses memancing ini anak-anak selalu didampingin kaka-kaka yang profesional. Untuk memancing 1 pancing untuk berdua, diberikan pula pelet untuk umpan ikannya. Jadi mancingnya ganti-gantian ya. Di kolam pemancingan ada berbagai ikan tapi paling banyak yang anak-anak dapat adalah ikan bawal. Oh iya khusus yang ini klo dapat ikannya ga bisa dibawa pulang ya, langsung dilepas lagi, so mancingnya just for have fun.


Yang mengajarkan tari saman Ms Jane sendiri loh

Boys atau girls semua semangat kursus singkat saman ya

Tak dung Tak dung Tak Tak
Ternyata cuacanya kurang mendukung nih, hujan rintik-rintik melanda, terpaksa kegiatan memancing kita sudahi. Lari-lari menuju tempat kita istirahat, sambil snack sore yaitu tes manis hangat dan pisang goreng pasir. Behh ..... pisang goreng pasirnya ini loh mak nyus banget pas sama keadaan cuaca yang hujan. Selesai Snack sore kita langsung menuju semacam ke aula (klo tadi siang ini seperti kafe'nya Godong Ijo) untuk latihan Saman tarian tradisional dari Aceh. Untuk menuju ke aula kita dibawain payung loh, baik kan. Untuk latihan saman dance ini kita diajarkan langsung oleh Ms Jane, Manajer di Godong Ijo. Beliau dulu katanya sering pentas tari Saman, cuma sekarang sudah cukup lama tidak latihan lagi, kita pun diajarin juga dengan asistennya Ka Tia. Ya ampun padahal baru les singkat aja tari saman tapi menarik sekali tarian ini dipelajari. Setidaknya kalian mengenal dulu ya nak. Nanti kita dalami lagi jika ada kesempatan. Wow tidak terasa kita adalah satu-satunya group yang masih ada di Godong Ijo, bener-bener deh pada betah semua main disini. Setelah penutupan dan mengucapkan terimakasih atas servise yang sangat baik ini, kami meninggalkan Godong Ijo. Ya walaupun masih di Depok juga, tapi kita baru sampai sekolah Ba'da Magrib loh, luar biasa. Tapi yang paling diseneng anak-anak karena mereka pulang bawa banyak oleh-oleh hasil karya mereka sendiri. Cukup sekian trip kali ini, terimakasih banyak sudah baca.


Jika mau bertanya bisa langsung ke Ms Jane ya, Orangnya ramah dan humble banget kok
Ms. Jane Nadeak
Mobile: 0813 8376 5977
Pin BB: 22AC9B65
E-mail: jane.ecotainment@yahoo.com



Kafetarian di Godong Ijo, tidak bisa cerita apa-apa karena tidak jajan disni

Asri

Kondisi parkiran yang adem dan luas

Sedang ada promosi dapet mobil dan jalan-jalan ke Hongkong nih, Boljug

Yang mau keliling pakai kuda poni





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI BELAJAR

I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG                         Dalam setiap studi pendidikan dan penerapannya dilapangan, banyak ditemukan kendala dan berbagai macam permasalahan. Ditambah lagi pendidikan di indonesia menuntut peserta didik harus menguasai standar kopetensi yang telah ada. Banyak diantara mereka kesulitan dalam mencapai standar tersebut. Maka dari itu, dalam makala ini kami mencoba menelaah dan menganalisis pemasalahan permasalahan yang menjadi kendala bagi peserta didik, terutama kondisi belajar. Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul, dan memberikan solusi yang tepat dalam penerapannya di dunia nyata. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban kami untuk membuat makalah ini dalam mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 1.2 TUJUAN                         Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana

SUMBER BELAJAR

   BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :   Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Keadaan ini diperparah p

penilaian alternatif

     BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kegiatan penilaian sangat bersifat kuantitatif. Dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual. Dalam bidang pendidikan, berbagai alat uji/ tes diarahkan pula untuk mengukur perbedaan individual antara siswa yang satu dan siswa-siswa yang lain dalam setiap bidang studi.             Dilihat dari prosedur pengembangan, penilaian selalu diorientasikan pada upaya mengembangkan alat uji yang objektif dan baku. Tanpa adanya standar yang digunakan sebagai   norma, penilaian kurang berarti. Untuk menentukan norma yang berlaku bagi setiap alat uji yang sedang dikembangkan, alat uji tersebut perlu dicobakan pada sejumlah sampel tertentu dalam situasi yang terkontrol.             Penilaian itu bukan pengukuran atau prediksi, melainkan interpretasi atau judgment. Interpretasi selalu menunjuk adanya perbandingan. Penilaian tidak dimaksudkan untuk menghasilkan hukuman yang bersifat umu