Sebenarnya ini adalah
cerita lanjutan yang sempat tertunda hampir lebih dari 6 bulan lalu. Hehehe ….
Cari mood untu nulisnya itu loh, perlu dipaksakan banget. Yups … ini adalah
cerita lanjutan saya ke Malang pada Bulan Desember 2016 lalu, pasca turun dari
Ranukumbolo.
Cerita ini bermula ketika, kami menambah satu hari lagi
di Malang karena tidak mungkin kekejar kereta Matarmaja ke Jakarta Pkl 17.00.
Awalnya yang berencana untuk nambah satu hari hanya saya dan Rodiah, tapi pada
akhirnya semua rombongan ikut nambah satu hari. Dari sebelum keberangkatan saya
dan Rodiah memang berencana untuk menginap di homestay/guest house saja dan
sudah konfirmasi dengan Fitria mengenai rencana kami, serta minta tolong
bantuan dari agen travel kami untuk mencarikan guest house yang nyaman. Sebelum
kami naik ke Gunung Semeru sampai kami turun kembali guide kami sudah bertanya
berkali-kali jadi atau tidaknya kami minta dicarikan guest house, tapi
dikarenakan kondisinya teman-teman saya yang lain yang saya ajak join bareng
antara mau dan tidak mau jadinya kami pun belum kasih kepastian sampai akhirnya
sampai juga di markas Blaxrak. Memang si perlu dana tambahan sedangkan blaxrak
sendiri menyediakan ruang dilantai 2 berikut dengan extra bad buat kita yang
mau numpang nginep.
But NO …. Bukannya mau sombong atau apa, tapi cukup sudah
2 hari ini dan lusa saya tidur kurang dengan tidak nyaman, hari ini saya harus
tidur enak dan bisa menguasai kamar mandi berlama-lama hehehehe. Setelah dicoba
cari-cari penginapan yang masih tersisa kamar kosong buat kami, akhirnya saya
dan Rodiah diantar oleh 2 orang dari tim blakrax menuju guest house dengan
motor.
|
Mudah diakses karena letaknya dipertigaan Jalan Tondano |
|
Hasanah guest house tampak dari depan, parkiran ramai dengan mobil para penginap |
Penginapan kami bernama HASANAH GUEST HOUSE terletak di
Jalan Tondano, Sawo Jajar Malang, Kondisinya malam itu yang tersisa hanya kamar
VIP dengan harga Rp. 200.000,00/malam. Ya ga apa-apa lah yang penting hari ini
tidur nyenyak dan bisa merebahkan tubuh dengan nyaman. Jenis penginapan ini
tidak menyediakan makanan apapun ya. Klo sekedar mau beli minuman dingin
dibawah ada. Tapi klo mau bikin teh/kopi semua sudah disediakan di ruang tengah
yang berbentuk seperti ruang tamu untuk berkumpul bersama tamu lain yang nyaman
dengan TV.
Wow…. Setelah masuk ke kamar, ini lebih dari yang saya
kira, guest house yang terdiri dari 2 lantai ini. Cukup apik dan rapi dengan
suasana pelayannya yang Islami, jadi lebih merasa aman. Di dalamnya sudah
tersedia 2 air minum mineral sebagai welcome drink. Fasilitas yang saya dapat,
1 tempat tidur king size, AC, TV, toilet dengan water heater, dan lain-lain.
|
Kondisi toilet yang bersih dan nyaman |
|
Ma'afkan kondisi tempat tidur yang masih berantakan |
|
Rodiah yang sedang sibuk packing |
Setelah
bongkar barang bawaan yang selama ini asal masuk, memisahkan pakaian yang masih
bersih dan kotor, akhirnya saya yang mandi duluan. Sedangkan Rodiah mau membeli
pop mie, dan beberapa cemilan di Indomaret yang letaknya persis di sebrang dari
kamar kami. Alhamdulillah bisa mandi dan keramas dengan tenang, bisa
berlama-lama di kamar mandi tanpa merasa bersalah karena banyak yang mengantri,
ditambah dengan mandi air hangat rasanya menguapkan kelelahan fisik saya selama
ini plus emang sudah hampir 2 hari saya tidak mandi Hahahaha. Selesai saya
mandi, gantian giliran Rodiah, sedangkan saya menikmati pop mie sebagai
pengganjal perut sebelum tidur. Tidak lama setelah itu kami berbincang-bincang
sampai akhirnya kami tertidur karena kelelahan.
Pagi-pagi
sekali saya sudah terbangun karena Rodiah sudah bangun terlebih dahulu untuk
sholat Tahajud, walaupun masih ngantuk berat sebenarnya tapi apa daya saya
sudah terlanjur bangun. Setelah kami sudah mandi dan cantik jelita kami merencanakan
dengan matang kegiatan apa yang akan kami lakukan hari ini. Semalam ketika kami
check in kami sempat melihat sebuah Famplet di meja resepsionis mengenai
penyewaan mobil. Sambil turun kebawah cari sarapan, kami minta tolong ke
resepsionis yang baik hati untuk menghubungi beberapa rental mobil atau motor.
Hasilnya kebanyakan tempat rental tersebut sudah penuh semua, Tapi masih
tersisa satu lagi yaitu Bunga Lestari Trans, itupun yang tersisa hanya angkot
saja tapi dengan harga Rp. 250.000,00/hari sudah termasuk sopir, BBM dan kamu
diantar kemanapun tempat wisata di Malang seharian, buat kami no problem naik
angkot pun ga masalah, harga diatas belum termasuk parkir masuk tepat wisata
ya.
|
Harga standar penyewaan kendaraan di Malang |
Setelah
janjian akan dijemput jam 08.00, kami segera berburu sarapan, ga mungkin
sarapan ini makan pop mie lagi, butuh nasi sebagai energi hahahaha. Sempat
sebelumnya bertanya dimana kami bisa beli sarapan, kami harus jalan kaki yang
lumayan jauh juga ya ternyata, kira-kira 10 menit lebih lah untuk jalan,
sebenarnya ada si tempat makan dekat guest house hanya saja klo pagi-pagi gini
belum buka. Hasil jalan kaki kami tidak sia-sia, disini ada banyak pilihan
makanan untuk sarapan, surga sarapan bagi saya, sampai bingung mau beli apa.
Segala kue basah, gorengan, nasi kuning, nasi uduk, kue-kue tradisional ada
semua. Hasil dari laper mata saya adalah beli nasi kuning, pastel, tahu isi,
baso tahu, lumpia goreng, sama nasi paket ayam plus lauknya (klo yang ini untuk
makan siang ya).
Tidak
lama setelah sarapan Pa Imam, sopir plus guide kami hari ini sudah tiba dan
menunggu di parkiran. Kami memutuskan untuk sekalian check out saja agar tidak
perlu kembali lagi mengambil barang. Barang kami pun bisa disimpan di angkot
yang masih tersisa luas hahahaha. Setelah berdiskusi dengan Pa Imam, mengenai pilihan-pilihan
destinasi kami hari ini yang terbatas karena sebelum jam 17.00 harus sudah
berada di Stasiun Malang, keputusannya adalah kami hanya bisa ke 1 tempat saja.
Kami memutuskan untuk menelusuri Museum Angkut yang terletak di Batu karena
dari beberapa postingan teman saya, disini merupakan tempat yang bagus untuk
foto-foto.
Karena
museum Angkut juga baru buka siang sekitar jam 12.00 jadi tujuan kami pertama
justru ke pusat oleh-oleh khas malang di Goedang Oleh-oleh yang terletak di Jl.
Simpang tenaga 2 No.02 Belimbing. Ini adalah salah satu centra oleh-oleh one
stop shopping. Mulai dari makanan khas daerah Malang, mainan, kerajinan tangan
dan kaos-kaos dengan desain lucu khas Malang pun ada tinggal pilih. Tempat
belanjannya pun nyaman dan unik.
|
Bagian sandang, suka sama kaos disini desainnya lucu-lucu dan unik |
|
Mau beli makanan apa? semua khas Malang ada disini |
|
Gaya dulu di depan pintu masuk Goedang Oleh-oleh |
Selesai
belanja kami langsung menuju Jatim Park 2, kata Pa Imam mampir aja buat
foto-foto yang penting tau dan ga penasaran, hahahahaha …… bagus juga idenya.
Puas foto-foto di berbagai spot khas seperti depan Museum Satwa, depan Secret Zoo,
saatnya keliling cari oleh-oleh lucu. Untuk bisa selfie-selfie pun penuh dengan
perjuangan karena benar-benar penuh, maklum kedatangan saya bertepatan dengan
libur natal dan libur sekolah. Selesai di Jatim Park, minta Pa Imam jemput
langsung di depan, sepertinya cuma kami saja yang naik angkot Hahahaha. But I
don’t care, naik angkot justru menguntungkan karena kita tidak perlu keluar
biaya parkir. Untungkan ??!! oh ya buat kamu yang mau masuk ke Jatim Park 2
harga tiketnya Rp 105.000,00 untuk 2 objek wisata Secret Zoo + Museum Satwa, dan
ada tiket harga Rp 125.000,00 untuk 3 objek wisata Secret Zoo + Museum Satwa +
(Museum Bagong atau Eco Green Park).
|
Gaya depan Museum Satwa |
|
Depan hotel Secret Zoo |
|
Ramenya antrian tiket masuk Jatim Park 2 berikut dengan harga paket liburannya |
|
Ga masuk yang pentung pernah foto disini |
|
Ini aslinya terik parah loh |
|
Susahnya gaya ditengah-tengah banyak pengunjung |
Pukul
11.00 kami sudah sampai di Museum Angkut, Beeehhh …. Padahal ya museumnya masih
buka nanti Pkl. 12.00 tapi orang yang mengantri membeli tiket dan mengantri di
depan pintu masuk sudah membludak. Harga tiket di Museum Angkut sendiri untuk
hari Senin-Kamis seharga Rp. 60.000,00 sedangkan untuk hari Jumat-Minggu dan
hari libur seharga Rp. 80.000,00. Buat kamu yang membawa kamera dikenakan
charger tambahan ya (lupa harus bayar berapa), klo sekedar foto-foto di HP aja
si ga usah bayar lagi. Untuk urusan mengantri tiket saya serahkan ke Rodiah,
hehehehe. Saya menunggu deket ATM sekalian mengecek gaji bulanan yang katanya
baru cair.
|
Antrian ini belum seberapa loh, terus mengular sampai ke samping |
Setelah
lumayan cukup lama nunggu Rodiah, ternyata Rodi membeli tiket terusan dengan
extra Rp. 10.000,00 sudah termasuk tiket masuk ke Museum Topeng. Ya sudahlah
sambil nunggu jam 12.00 kita liat-liat dulu Museum Topeng, untuk ke Museum
Topeng kita melewati Floating market, disini tempat jualan berbagai jenis
makanan, baik cemilan maupun makanan berat ada yang khas Malang maupun jenis
makanan yang biasa bisa kita temuin dimana-mana. Di sini juga banyak penjual yang
menjajakan segala merchandise khas Malang.
|
Depan pasar Apung yang letaknya persis depan pintu masuk dan parkiran |
Yups
…. Seperti namanya Museum Topeng ini kebanyakan menampilkan display topeng dari
berbagai daerah Indonesia di sebuah etalase berikut dengan sejarahnya. Ada juga
banyak patung-patung peninggalan sejarah, kain-kain batik dan lain-lain. Seru
si menurut saya karena dibalik benda-benda yang dipajang semua memiliki
sejarah. Klo kamu males baca, disini juga sudah siap sedia guide museum yang
akan menjelaskan secara detail tiap-tiap benda yang ada disini. Museumnya tidak
terlalu besar, tetapi lumayanlah sambil menunggu jam 12.00.
|
Depan pintu masuk langsung disuguhi kain-kain batik khas Nusantara |
|
Ada juga banyak parung-patung peninggalan zaman kerajaan |
|
Namanya juga museum topeng, ya banyak topeng yang dipajang |
|
Ada juga loh koleksi macam-macam wayang |
|
Jangan lupa wefie ya |
Waktu
di jam tangan sudah menunjukan Pkl 12.00 lebih, kami segera menuju pintu masuk
Museum Angkut, yah kirain antrian tadi sudah masuk semua ternyata tetap aja
kerumunan orang belum terurai sama sekali, untuk masuk ke dalamnya saja kami
masih butuh perjuangan. Sebelum masuk tas-tas akan diperiksa, karena kita tidak
diperbolehkan bawa makanan dan minuman di dalam ya, jika ketahuan akan disimpan
sementara oleh petugas.
Masuk
pertama kali di Lantai 1 Museum Angkut terdapat berbagai jenis mobil-mobil antik
dan klasik, ada helicopter yang pernah di pakai oleh Presiden RI pertama, replika
kereta kuda kerajaan keratin, juga ada deretan motor-motor klasik zaman dulu.
Di lantai ini juga ada toilet yang bersih sekali. Puas foto-foto disini yang
masih tetep penuh perjuangan karena berebutan sama orang, kami langsung menuju
lantai 2.
|
Sepeda motor dalam arti sebenarnya |
|
Koleksi sepeda |
|
Helicopter yang pernah dipakai Presiden RI 1 |
|
Rodi dengan mobil balapnya |
Untuk
menuju lantai 2 bisa menggunakan tangga atau lift, lift juga ada yang bisa
menuju lantai 3 yang merupakan lantai khusus kedirgantaraan. Di lantai 2 ini
terdapat alat transportasi seperti becak, replika berbagai kapal laut
tradisional, mobil listrik Tuxuci yang pernah mengalami kecelakaan yang dipakai
oleh Dahlan Iskan, Disini juga banyak permainan interakaktif yang sangat cocok
untuk anak-anak, seperti membedakan berbagai suara pesawat. lanjut kita akan
melalui jalur yang berisi mengenai jenis-jenis mata uang Indonesia sejak tempo
dulu dan mata uang dari berbagai Negara. Disini juga ada teaternya, lumayan
buat anda yang lelah bisa istirahat dulu disini (tapi saya tidak begitu engeh
filmnya tentang apa hehehehe …. ).
|
baru keluar lift, yang terlihat alat-alat transportasi tradisional ini |
|
Kemana pun pergi akan selalu ada mobil |
Lanjut
jalan kita akan ke daerah yang terbuka dengan tema Batavia tempoe doeloe
(nulisnya harus gitu ya crudh?). Wow …. Disini saya langsung merasa semangat,
settingannya benar-benar mantab. Berasa di Batavia tempo doeloe dengan tema
pecinan berikut toko-toko, ada andong, becak, suka deh. Jalan sedikit kita
langsung menuju tema Sunda Kelapa, ala-ala pelabuhan yang lagi sibuk berikut
dengan alat transportasi pengangkutnya. Disini juga ada restoran dengan tema
makanan tradisional.
|
Berasa kan suasana pecinan'nya |
|
toko-toko jaman dulu |
|
Klo yang ini suasananya beneran kaya pasar |
|
Ditambah dengan banyak orang, seperti pelabuhan yang sibuk |
|
Klo takur ke sasar kelili Batavia |
|
Gaya di pelabuhan |
|
Sabar ya klo fotonya muka kita ber-2 terus Hahahaha |
Lanjut
lagi kita memasuki ruangan seperti gudang, disini terdapat jejeran mobil era
60an, jenis-jenis sepeda keluaran Jepang dan motor-motor desain dari jaman dulu
yang bisa kita gunakan sebagai property foto-foto. Keluar dari gudang ini kita
akan menuju studio luar ruangan yang bertema Broadwaay Amerika dengan tema
Gengster Town. Disini ada gasoline, bank, penjara, kantor pemadam kebakaran sampai
ada teater yang ceritanya bioskop loh di dalamnya, yang memutarkan film Charlie
Chapline, Jika berada disini seperti sedang berada di jaman dimana
gangster-gangster berkeliaran. Keren deh pokoknya. Oh ya disini juga ada toko merchandise
yang menurut saya barang yang dijualnya lucu-lucu.
|
Koleksi mobil-mobil Jepang |
|
Ini bukan acting tapi udah merasa cape beneran jalan |
|
Ada juga koleksi motor-motor Jepang |
|
Udah cukup Rocker belum? |
|
Klo arah menuju hati mu lewat mana ya? |
|
Gangster area |
|
Kebauan Rodiah |
|
Abis nonton di Broadway dong |
Jalan
lagi kita memasuki area Indoor dengan tema Italia, disini rasanya lebih damai,
karena mata kita dimanjakan dengan rumah bergaya Italia, penuh bunga-bunga yang
romantis, dihiasi vespa, mobil bergaya Italia juga yang seperti sedang parkir
dipinggir pantai. Menyelusuri jalan ini seperti sedang berada di jalan-jalan
sempit di Italia.
|
Sudah sampai di Italy |
|
Anak Pantai ceritanya |
Lanjut
lagi sampai lah kita di wilayah dengan tema Perancis, disini ada miniature menara
Eifelnya juga loh berikut dengan hiasan lampu-lampu kelap kelip. Ada juga kafe yang bertema kan Perancis, di kafe ini
cukup ramai, karena sambil ngemil-ngemil cantik kita bisa sambil melihat
suasana di jalan. Di Kafe ini juga saya dan Rodiah, istirahat sejenak, ternyata
Cuma foto-foto aja cukup melelahkan ya. Setelah menghabiskan minuman dan
cemilan kami. Kembali kami menyelusuri perjalanan di Museum Angkut yang rasanya
seperti tidak habis-habis. Jalan berikutnya, kami sudah sampai di Jerman,
dengan suasana pedesaan Jerman berikut angkutan-angkutannya, disini juga ada
tembok Berlin, yang membuat saya sadar, ohh …. Ternyata sudah sampai Jerman
toh.
|
Kafe Perancis dengan backround menara Eifel |
|
Pedesaan Jerman tempo dulu kaya gini toh |
|
Ono di belakang orang-orang lagi pada lompat di tembok berlin |
Kembali
jalan sedikit kita sudah bertema kan British London, banyak banget yang
fotoable disini, kita bisa foto di Payphone box merah yang legendaris, foto
dengan penjaga istana raksasa, ada mobil Mr Bean, The Beatles juga loh. Buat
kamu yang suka koleksi sesuatu berbau British disini juga ada toko
merchandisnya. Keluar dari area British kita berada lagi di outdoor dengan tema
taman Istana Buckingham, klo bunga-bunga yang ada disini asli semua, suka deh
sama tamannya, sayang ketika sedang berada disini rintik-rintik gerimis agak
deras jadi saya buru-buru masuk ke zona berikutnya yang kembali berada di indoor.
Zona berikutnya masih bertemakan British, hanya saja ceritanya kita berada di
dalam istana. Disini terdapat bus merah 2 tingkat khas London, ruangan ini juga
berhiaskan lampu-lampu indah di langit-langitnya bak istana sesungguhnya.
Disini juga ada mobil-mobilan yang bisa dipakai keliling dalam istana ini.
Dibagian dekat pintu keluar juga terdapat Ratu Elizabet dengan mahkotanya, kita
juga bisa berfoto bersebelahan dengannya.
|
Hellllooooo ...... who is speaking? |
|
Welcome to UK |
|
Klo yang jagain istana segede gini siapa juga yang berani masuk |
|
Rodiah yang selalu semangat selfie every where |
|
Pemandangan istana Buckingham |
|
Klo bukan sama Rodiah mungkin tidak akan sebanyak ini foto-foto yang bisa dipamer |
Keluar
dari British, kita back to Amerika lagi. Zona berikutnya adalah Las Vegas
dengan pesona night Life’nya penuh gemerlap lampu. Setelah itu kita akan berada
di Hollywood, kamu bisa berfoto dengan Hulk yang berhasil merusak mobil seperti
Rodiah atau mau foto di bukit Hollywood dengan mobi yang fancy seperti saya.
Replica patung grammy award tapi sebesar manusia ya. Disini juga terdapat outlet
CFC yang cukup besar. Tiba-tiba saja saya mau pipis, tapi di zona terakhir ini
tidak ada toiletnya, toilet terakhir yang sudah saya lewati berada di Istana
Buckingham, agak males yak lo harus putar arah. Akhirnya saya masuk lagi deh
dari awal selama gelangnya masih saya pakai saya masih bisa keluar masuk museum
angkut sekalian tadi sempat terlewat lantai 3 belum lihat ada apa.
|
Zona America again |
|
Bang jangan rusak mobilnya bang |
|
Berasa artis yang baru keluar dari mobil |
Untuk
menuju keluar kita akan melewati gerbang kereta api, dengan lantai yang membal,
disertai suara kereta api yang sedang berjalan, jadi benar-benar berasa sedang
di dalam KRL. Kemudian kami lanjut masuk ke dalam lagi. Saya pipis lalu
langsung ke lantai 3, disini ada
permainan apa lah namanya, plus ada pesawat-pesawat kecil terparkir, naik lagi
sedikit disini ada simulasi menjadi pilot dengan kokpit lengkap, lalu ada
semacam seperti Apollo, da nada restoran juga. Karena sebentar lagi jam 15.00
jadi kami buru-buru keluar lewat pintu masuk, karena ga mungkin ya saya kembali
menyelusuri jalan yang tadi, ga selesai-selesai dong. Hahahaha …. Sebelum pulang
kami sholat dulu, letak Musholannya agak dipojokan ya dari pasar Ah Poong dekat
menuju pintu parkiran gedung.
|
Cuma penasaran mau liat di Lantai 3 ada apaaan |
|
Entahlah ini permainan apa, yang pasti bayar lagi klo mau main ginian |
|
Kondisi lantai 3 |
Yups
kesimpulan adalah ini salah satu Museum yang sangat menarik buat saya, selfieable
everwhere, Rodiah yang sempet skeptis dengan keputusan saya untuk kesini merasa
terpuaskan, apalagi dengan hasil foto-foto kami dan tidak terasa waktu begitu
cepat berlalu saatnya kami untuk pulang, tidak sempat mampir ke baso presiden
yang legendaris itu deh. Dari Batu ke Malang kira-kira menghabiskan waktu 1 jam
30 menit karena kondisi jalan yang cukup macet.
P.S: ini no Pa Imam
rental mobil+guide+sopir kami di Malang 081 235 189 594 / 082 257 294 243 klo
mau murah kaya kami memakai angkot, sedia juga berbagai mobil pribadi, elp dan
bus pariwisata. Pa Imam juga menawarka bisa menginap di rumahnya di Malang
tidak perlu bayar, karena sudah terbiasa mahasiswa atau para backpacker menginap
di rumahnya, asal syaratnya menggunakan tranportasi doi. Klo mau ke Bromo
beliau juga bisa menyediakan Jeep.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus