Langsung ke konten utama

Eduwisata Belajar Sekaligus Wisata di Kampung Keterampilan Horta Desa Ciomas Bogor

       Sebenarnya saya dan murid-murid saya di 7 challenger melaksanakan fieldtrip ke Kampug Horta sekitar 1 tahun yang lalu yaitu di bulan November tahun 2013, tapi saya baru sempat membuat ceritanya sekarang. Hehehehe . . . so here we go.

      For the first time anak-anak 7 Challenger melaksanakan fieldtrip jadi mereka merasa sangat excited sekali, apalagi kami guru-guru memang sengaja merahasiakan tujuan keberangkatan kami sampai mendekati hari H keberangkatan. Awalnya saya selaku ketua acara fieldtrip sempat bingung mencari tujuan wisata yang bersifat eduwisata untuk ukuran anak-anak SMP. Ditengah-tengah kebingungan saya, untungnya ada rekan guru SD di kls 5 yaitu Ms Nengah sempat berkata bahwa kelas dibawah naungan akan fieldtrip ke Kampung Horta di wilayah Bogor. Langsung saya browsing di internet, setelah lihat-lihat paket permainan berikut dengan harganya dan setelah berdiskusi dengan guru lain di SMP kami memutuskan untuk ke Kampung Horta juga.

      Beberapa minggu sebelum pelaksanaan, kami (tim observasi dari SMP dan SD) berniat untuk meninjau tempat wisata yang akan kami tuju nantinya sekaligus menetapkan tanggal kedatangan kami. Kampung HORTA, berlokasi di Kampung Selahuni, Desa Ciomas Rahayu, Kec. Ciomas, Bogor. Sebelum meninjau lokasi kami sudah membuat janji dahulu kepada Mas Gigin selaku penanggung jawab. Untuk menuju Kampung Horta kami menggunakan mobil dinas sekolah, untunglah saya mengajak Mr Yadi sebagai orang Bogor jadi kami tidak buta-buta banget jalan di Bogor. Sebelum ke Kampung Horta saya sempat mampir ke museum PETA dan museum Perjuangan karena untuk kelasnya Ms Nengah mereka akan ke museum dulu baru ke Kampung Horta. Untuk mencari lokasi Kampung Horta susah-susah gampang, karena letaknya yang berada di belakang perumahan Villa Ciomas dan kami sempat beberapa kali nanya warga tapi sepertinya waktu itu tempat wisata Kampung Horta belum seterkenal sekarang jadi banyak yang tidak tahu. Setelah menelepon pihak Kampung Horta sampailah kami di Kolam renang Tirta Madani (letak kampung horta persis ada di belakang kolam renang) Salah satu dari perwakilan kampung horta sudah menunggu kami di sini dan mobil bisa diparkir di kolam renang Tirta Madani.

Peta lokasi kampung Horta

     Kami dari Depok, masuk tol Cijago dan keluar pintu tol Bogor, ketemu lampu merah ambil kanan ke arah Kebun raya/Istana, lurus terus. di Lampu merah tugu kujang lurus terus. kemudian ke arah Stasiun Bogor, menuju jalan yang ke arah Ciomas. Carilah komplek perumahan Villa Ciomas letaknya disebrang kantor Kec. Ciomas. Masuk ke dalam komplek sampai ketemu kolam renang Tirta Madani. Bagi yang akan survey dan membawa mobil, mobil dapat diparkir di parkiran Kolam Renang Tirta Madani karena Lokasi kampung Horta tepat dibelakang kolam renang tersebut. Ini hanya untuk kita yang ingin survey atau menggunakan mobil pribadi, jika menggunakan bus wisata setelah sampai di depan Kecamatan Ciomas kita akan dipandu oleh Kaka-kaka dari kampung horta melewati jalan lain yang bisa dilalui bus. Alasannya karena kabel listrik disekitar perumahan pendek-pendek jadi mentok dengan bus.


   Setelah berbincang-bincang dengan Mas Gigin dan beberapa perwakilan dari kampung Horta mengenai kepastian tanggal kedatangan kami dan apa saja yang harus disiapkan oleh pihak kami maupun kampung horta saatnya menuju ke tempat survey berikutnya yaitu Kebon Raya Bogor dan Museum Zoologinya. Untuk pembicaraan lainnya jika mengalami perubahan kami akan infokan by telepon/sms/email. Kaka di Kampung horta ini orangnya sangat ramah-ramah, komunikatif dan kooperatif sekali loh. Jadi sangat memudahkan kami sebagai panitia dalam berkoordinasi.



     Mendekati hari keberangkatan ada beberapa perubahan tadinya anak-anak 7 Challanger setelah ke Kampung Horta akan menuju Kebun Raya Bogor dan Museum Zoologi karena masalah waktu dan hal-hal lainnya kami panitia memutuskan untuk memusatkan semua kegiatan di Kampung Horta. Oleh karena itu kami memutuskan untuk mengadakan game-game seru seperti memindahkan belut, menangkap ikan/bebek dan untungnya ide kami disanggupi oleh pihak kampung horta tanpa menambah biaya apapun (waktu itu di Kampung Horta belum ada paket lomba-lomba lumpur seperti ini loh, jadi kami yang mengusulkan sendiri ehehehe . . .)


   Kegiatan-kegiatan di Kampung Horta lebih mengedapankan aktivitas pengetahuan mengenai kewirausahaan dan keterampilan hidup. Sangat bagus sekali untuk murid-murid saya yang mungkin bagi mereka ini adalah pengalaman pertama melakukan kegiatan tersebut. Adapun aktivitas-aktivitas yang dapat dipilih adalah : 

- Pelatihan pembuatan Boneka HORTA
- Pelatihan teknik dasar membatik
- Pelatihan teknik dasar menyablon secara manual
- Pelatihan pembuatan terarium dan teknik menanam sistem hidroponik soil less
- Pelatihan pembuatan telur asin
- Pelatihan pembuatan minuman cincau dan pengenalan tanaman obat keluarga.
- Pelatihan pembuatan kerajinan wadah pinsil dari tanah liat (clay)
- Pelatihan daur ulang kertas (pembuatan bubur kertas)
- Pelatihan Tata Boga pembuatan kue2 tradisional seperti klepon, getuk dll.
- Pelatihan membuat dan mewarnai layang-layang
- Pengenalan biopori dan pelatihan pengomposan sampah organik
- pengenalan ekosistem sawah dan kolam air tawar



    Semua pelatihan diatas dapat dipilih oleh keinginan kita sendiri tetapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan, usia, dan atau kurikulum sekolah. Kita pun bisa memilih mau ambil paketan atau satuan. Untuk paketan harganya Rp.85.000,00/paket/orang sudah termasuk dengan makan siang loh, terjangkau banget kan,(harga November 2013,-red). Sedangkan untuk harga pelatihan persatuan waktu itu saya lupa hehehe.... . Disesuaikan dengan usia anak-anak kelas 7, dan berdasarkan materi yang sedang mereka pelajari, kami memilih pelatihan pembuatan boneka horta (karena ini ciri khas kampung horta), pelatihan pembuatan terarium dan hidroponik soil less (sesuai dengan tema pelajara IPA dan ini cukup menantang untuk anak-anak SMP), pelatihan daur ulang kertas (sesuai dengan pelajaran prakarya mereka) dan pengenalan ekosistem sawah dan kolam air tawar (sesuai dengan pelajaran IPS)



Rundown Acara yang kami susun sebelum keberangkatan

No.
Waktu
Tempat
Kegiatan
1.
07.00 – 07.15
Berkumpul disekolah
Proses absensi siswa dan guru
2.
07.15 – 09.00
Perjalanan menuju lokasi kampung Horta di Ciomas
Dengan bis
3.
09.00 – 09.30
Tiba di Kampung Horta
Menikmati minuman selamat datang, ramah tamah dan briefing kegiatan di Kampung Horta
4
09.30 – 10.30
Saung Horta
Membuat kertas daur ulang
5
10.30 – 11.30
Saung Horta
Pembuatan boneka horta
6
11.30 – 13.00
Saung Horta
Makan siang, Sholat, dan games (rangking 1)
7
13.00-14.00
Saung Horta
Pembuatan Terrarium dan Hidroponik
8
14.00 – 16.00
Saung Horta
Pengenalan ekosistem sawah dan air tawar. Lomba nangkap bebek dan memindahkan belut
9
16.00 – 16.30
Sawah Horta
Bersih-bersih dan persiapan menuju rumah
10
16.30 – 18.00
Perjalanan Pulang
Menggunakan bis
11
18.00
Tiba di sekolah




So bagaimana dengan ekseskusi di lapangan???? Cek it out.

       Rabu tanggal 13 November 2013 pukul 07.00 anak-anak 7 Challanger sudah berkumpul di SMP Tunas Global tapi terdapat sedikit perbedaan mereka terlihat lebih gembira dan excited itu semua karena hari ini mereka akan melaksanakan fieldtrip untuk pertamakalinya. Sebelum saya sampai di Sekolah sebagian besar anak-anak dan beberapa parents sudah sampai lebih dulu, mereka menggunakan kaos berwarna merah dengan bertuliskan " 7 Challanger Goes to Kampoong Horta". Tidak lama setelah pengecekan kehadiran dan memastikan mereka tidak membawa alat komunikasi atau gadget yang berbau game (tujuannya agar mereka fokus dengan kegiatan hari ini) kami segera naik bus. Bus yang kami pakai adalah bus 3/4 yang isinya 23 kursi. Karena peserta yang ikut saja hanya 15 anak dan dengan 3 guru pendamping.
Gaya dulu ah sebelum berangkat

7 Challenger formasi lengkap


       Perjalanan menuju Kampung Horta terasa cukup lancar dan bebas hambatan kurang dari 1 jam kami sudah sampai di daerah Ciomas, tepat di depan perumahan sudah ada kaka dari kampung Horta yang menunggu kami untuk membimbing jalan menuju lokasi jika menggunakan bus. Bus diparkir di lapangan dalam perumahan, pihak pengelola sengaja menyuruh kami turun dilokasi ini dan mengajak kami jalan kaki menuju lokasi agak memutar, tujuannya agar anak-anak merasakan jalan menyebrangi sungai dan berjalan di sepanjang pematang sawah. Yups . . . . mereka cukup heboh, apalagi dengan kondisi tanah yang cukup basah dan barang bawaan mereka yang cukup lebay jadi seru teriak-teriak sepanjang jalan.
    Sesampai di pendopo kami sudah disiapkan welcome drink berupa teh hangan dan gorengan seperti pisang goreng, ubi goreng, bakwan dan tempe. Khusus untuk bakwan sudah kami pesan sebelumnya, kami pesan Rp. 30.000,00 dan mendapatkan 1 nampan gorengan. Sambil menikmati gorengan anak-anak diminta mendengarkan sedikit briefing mengenai kegiatan yang akan kita lakukan hari ini, oleh Mr Yadi selaku seksi acara.


satu-satu ya boys ga perlu berebutan

Padahal lagi briefing kegiatan tetep aja klo lagi di foto, langsung gaya





     Kegiatan pertama kami sesuai dengan jadwal yaitu membuat kertas daur ulang, diawali dengan memotong kecil-kecil kertas koran bekas yang sudah dibasahi manual dengan tangan dilanjutkan dengan memblender kertas tersebut agar menjadi lebih halus lagi jangan lupa blendernya dicampur dengan lem ya, hasil dari blenderan bubur kertas dimasukan ke dalam bak yang berisi air, untuk pewarnanya menggunakan pewarna alami yaitu kunyit yang diambil dari tanaman sekitar. Tahap pencetakan diawal akan dicontohkan dulu oleh Ka Gigin untuk selanjutnya setiap anak akan diberikan kesempatan untuk mencoba satu-satu mencetak kertas. Kelihatannya si mudah ketika melihat anak-anak melakukannya tetapi cukup menantang juga. Terutama bagian mengangkat cetakan yang lumayan terasa berat, harus tepat dalam mengeringkan bagian air tersisa dan harus ekstrak hati-hati ketika mencetaknya jika tidak maka hasil kertasnya akan pecah. Hasil-hasil cetakan langsung dijemur agar ketika pulang bisa langsung kering dan dibawa pulang.


Potong kertasnya kecil-kecil dulu

Pewarnanya alami loh dari kuniyt

Blender kertas daur ulang dengan lem

Ka Gigin contohin dulu diawal

Cetakan Yoan yang sepertinya akan bagus


Untuk menghilangkan sisa air gunakan alat ini

Ayu siap dicetak hasil kertasnya

Kira-kira hasil Cerar bagus ga ya ???

Sudah semua, siap dijemur
         Kegiatan berikutnya adalah membuat terrarium dan hidroponik, terrarium adalah media atau wadah yang transparan biasanya dapat berupa dari kaca atau plastik. Bahan utama membuat terrarium adalah kaktus mini, arang, batuan ziolit dan batu-batu kecil lainnya yang digunakan sebagai media tumbuh kaktus dan hiasannya. Untuk anak-anak banyak yang pengalaman pertama membuat terrarium, dari bahan-bahan yang dibutuhkan plus cara kerjanya sangat simpel, jadi diharapkan anak-anak bisa mengembangkannya di rumah.
mini cactus
     Setiap anak diberikan 1 kaktus, langkah pertama adalah mencabut kaktus dari wadah aslinya, hati-hati ya ketika mencabut kaktus pastikan setiap akar-akarnya terbawa, jika tidak ada kemungkinan kaktus tidak bisa tahan hidup lama, jika sudah bersihkan sisa-sisa tanah yang masih tersisa pada akar kaktus dengan kuas yang sudah disediakan.
Girls side

Boys side
      Jika sudah dicabut saatnya memasukan kaktus tersebut kedalam wadah gelas, tetapi sebelumnya masukan arang dan sekam kedalam gelas, untuk sisa space'a bisa dimasukin batuan ziolit, untuk bagian permukaan berikan hiasan batuan yang biasa dipakai untuk hiasan ditaman secukupnya. Huwalah dalam hanya beberapa menit mini terrarium sudah jadi. Untuk perawatannya pun sangat simpel, cukup dengan disemprot seminggu sekali bagian permukaan atas batuan dengan spray.

Fazsa, Yoan dan Dira berikut dengan hasil terrariumnya

Walahhhh . . . . .terrarium karya 7 Challenger

      Sambil menunggu jam makan siang dan sholat zuhur, kami mengadakan kuis ranking 1, siapa ya di kelas 7 Challenger yang berpengetahuan paling luas? soal-soalnya mengenai pengetahuan umum, pengetahuan keTUNAS GLOBALan, dan ada juga yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang sedang diajari di kelas. Pertandingannya pun cukup alot, sampai 2 babak, karena saingannya ketat.

Ekspresi klo lagi pada mikir

Time is up, angkat jawabanmu

     Selesai main rangking 1, waktunya makan siang. Kami memang sengaja untuk makan siang menggunakan konsep prasmanan, tujuannya agar anak-anak bisa memperkirakan sendiri porsi masing-masing. Menu makanannya sesuai dengan pesanan kami sebelumnya yaitu: ayam goreng (kesuakaan banget anak-anak), tumis kangkung, tahu, tempe, lalapan, sambel dan buah-buahan. Untuk makanan sungguh memuaskan, lauknya pun yang disediakan lebih dari jumlah peserta jadi klo ada anak-anak yang mau nambah lauk lagi, silahkan dari segi rasa pun cukup enak apalagi mengingat makannya sudah termasuk paketan. Setelah perut kenyang, untuk yang muslim sholat zuhur berjamaah dulu ya, baru kita main lagi.

     Selesai sholat cuaca yang tadinya cerah ceria mulai berubah, jadi banyak angin berhembus yang membawa awan-awan hitam, tapi kami tetap berpikir positif, walaupun akan hujan mungkin hanya sebentar. Acara selanjutnya adalah membuat boneka horta yang merupakan icon dari kegiatan disini.

Yups semua mulai fokus membuat boneka horta
     Boneka horta adalah suatu media tanam dari serbuk kayu yang berbentuk seperti boneka, yang apabila disiram secara berkala maka akan tumbuh rumput dibagian punggung atau kepalanya. Boneka horta biasanya berbentuk binatang-binatang lucu. Untuk pembuatan horta ini, dari instrukturnya memang sengaja tidak diberikan contoh, tujuannya agar anak-anak bisa membuat boneka sesuai imajinasi masing, diantara semua kegiatan, membuat boneka horta salah satu kegiatan yang memakan waktu cukup lama. Anak-anak diberikan 1 paket yang berisi serbuk kayu distoking, tali kaso, mata-mata2an, lem dan beberapa kain fanel yang digunakan untuk menghias. Tidak menyangka justru karya anak-anak malah lucu dan kreatif-kreatif sekali. Untuk yang tidak tahan dengan serbuk kayu bisa memakai masker selama membuat horta.

Boneka horta versi 7 Challenger
Sebetulnya kegiatan yang paling ditunggu-tunggu anak-anak adalah ekosistem sawah dan air tawar, dimana anak-anak akan kami bebaskan bermain lumpur di sawah bersama kerbau dan bebek. Kami pun panitia sudah menyediakan permainan lomba memindahkan belut dan menangkap ikan/bebek. Sayang sekali cuaca benar-benar tidak mendukung, hampir 2 jam penuh hujan deras, angin kencang diselingi guntur halilintar. Semua anak-anak sudah memaksa untuk tetap main dilumpur sawah, apalagi mereka semua membawa jas hujan. Tetapi mengingat keselamatan anak-anak kami tidak memberikan ijin. Jadinya kegiatan kami hanya mengisi LKS yang memang ditugaskan untuk mereka isi, sharing mengenai segala macam drama dan masalah yang ada di kelas selama ini. Yups moment ini kami manfaatkan untuk talk hearth to hearth bersama mereka. Setelah hari cukup sore dan mengobati rasa kecewa mereka akhirnya kami tetap mengadakan lomba memindahkan belut tetapi di dalam saung. Acaranya cukup heboh, karena ternyata yang merasa geli terhadap belut tidak hanya anak-anak cewek, anak-anak cowo pun ada yang sama sekali tidak mau memegang belut. Karena kami paksa semua harus ikut jadi banyak anak yang bertingkah aneh ketika belut ada ditangannya sambil berteriak-riak.







Untuk mengetahui harga paket eduwisata yang terbaru silahkan di cek disini http://kampunghorta.blogspot.com

Komentar

  1. asslm bu guruuu
    mau tanya dong....kalau untuk menampung 200 anak bisa ga? karena di sekolah saya kelas 7 ada 200 anak.... terimakasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam,
      Silahkan ibu kontak langsung Contac personnya Mas Gigin, agar lebih jelas lagi. Sepertinya si bisa

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI BELAJAR

I Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG                         Dalam setiap studi pendidikan dan penerapannya dilapangan, banyak ditemukan kendala dan berbagai macam permasalahan. Ditambah lagi pendidikan di indonesia menuntut peserta didik harus menguasai standar kopetensi yang telah ada. Banyak diantara mereka kesulitan dalam mencapai standar tersebut. Maka dari itu, dalam makala ini kami mencoba menelaah dan menganalisis pemasalahan permasalahan yang menjadi kendala bagi peserta didik, terutama kondisi belajar. Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul, dan memberikan solusi yang tepat dalam penerapannya di dunia nyata. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban kami untuk membuat makalah ini dalam mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. 1.2 TUJUAN                         Pemilihan tema ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar peserta didik, bagaimana

SUMBER BELAJAR

   BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Menurut Rohani :   Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terencana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Keadaan ini diperparah p

penilaian alternatif

     BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang             Kegiatan penilaian sangat bersifat kuantitatif. Dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual. Dalam bidang pendidikan, berbagai alat uji/ tes diarahkan pula untuk mengukur perbedaan individual antara siswa yang satu dan siswa-siswa yang lain dalam setiap bidang studi.             Dilihat dari prosedur pengembangan, penilaian selalu diorientasikan pada upaya mengembangkan alat uji yang objektif dan baku. Tanpa adanya standar yang digunakan sebagai   norma, penilaian kurang berarti. Untuk menentukan norma yang berlaku bagi setiap alat uji yang sedang dikembangkan, alat uji tersebut perlu dicobakan pada sejumlah sampel tertentu dalam situasi yang terkontrol.             Penilaian itu bukan pengukuran atau prediksi, melainkan interpretasi atau judgment. Interpretasi selalu menunjuk adanya perbandingan. Penilaian tidak dimaksudkan untuk menghasilkan hukuman yang bersifat umu