Berhubung tanggal 31 Maret 2014 adalah hari libur nyepi, saya dan beberapa teman saya yang memang sudah lama tidak bertemu berencana bersilahturahmi sekaligus berwisata ke hutan suaka margasatwa muara angke yang letaknya masuk ke dalam wilayah Jakarta Utara. Sebelum kemari beberapa hari sebelum saya sempat mencari-cari informasi bagaimana caranya untuk masuk ke kawasan suaka margasatwa muara angke.
Dari beberapa sumber yang saya baca ada baiknya kita membuat SIMAKSI (surat ijin masuk kawasan konservasi) di kantor balai konservasi sumber daya alam (KSDA) DKI Jakarta. Dan dari beberapa artikel yang saya baca pula jika kita tidak membawa SIMAKSI tetapi tetep ngotot mau masuk kawasan ini maka akan kena biaya "tembak" oleh petugas penjaganya. Karena kami tetep mau ngusahain yang gratisan dan melalui jalur yang sebernarnya jadi kami membuat surat SIMAKSI, untunglah teman saya Endah saat itu mau bolak balik Cipayung - Salemba buat ngurusin SIMAKSI.
Dari rujukan sebuah web katanya kita bisa daftar via online di http://simaksi.bksdadkijakarta.com/pilihtanggal.php . Setelah saya berhasil daftar dan mendapat email balasan berikut nomer registrasinya beberapa hari kemudian teman saya ke KSDA DKI Jakarta di Salemba. Ternyata data yang sudah saya entry belum terdaftar. Akhirnya Endah mendaftarkan secara manual dengan mengisi beberapa formulir, sebenarnya pada saat itu Suaka
Margasatwa Muara Angke sedang dalam masa perbaikan akibat banjir jadi ditutup sementara. Tapi karena usaha Endah yang cukup gigih kami diperbolehkan tetapi maksimal hanya 8 orang. Untuk membuat surat SIMAKSI ini diperlukan foto copy KTP setiap orang yang ingin ikut plus materai 6000 untuk tanda tangan surat pernyataa. Suratnya pun tidak langsung jadi, Beberapa hari kemudian Endah harus balik lagi untuk mengambil SIMAKSI.
Surat simaksi
saya dan teman-teman janjian di shelter busway UKI, tempat ini dijadikan meeting point memang karena nantinya perjalanan kami menuju Suaka Margasatwa Muara Angke menggunakan busway, janjianya si jam 8 udah ngumpul, tetapi dikarena memang rumah saya yang diluar kota sendiri (Cibinong, red) jadi saya yang paling datang belakangan, Ma'af ya teman-teman jadi lama menunggu hehehhe . . . . . sekitar pukul 09.00 lewat kami baru naik busway jurusan Pinang Ranti - Pluit, berhubung hari libur jalanan pun lancar jaya, Lalu turun di shelter penjaringan. Dari sana tinggal nyebrang lalu naik angkot warna merah no B 01 Jurusan Grogol - Muara Angke, Turun
di pintu gerbang Pantai Indah Kapuk. tepat di ujung Jl. Muara Karang, ditandai
dengan Pizza Hut cukup bayar 3000/orang. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki, sebenernya si ada tukang ojek sama angkot, tapi karena kita semua belum tau jelas lokasi jadi lebih baik jalan kaki biar bisa nanya-nanya orang juga. Kira-kira sekitar 10-15 menitan jalan menyelusuri jalan menuju Pantai Indah Kapuk, atau ikuti
jalan setapak di seberang kompleks ruko Meditarania Niaga letak Suaka Marga Satwa Muara Angke ada di sebelah kanan, nanti ada tanda dan plangnya kok.
Pintu Masuk Suaka Marga Satwa Muara Angke
Dari pintu masuk, jalan lagi ke dalam sampai menemukan pos penjagaan, sampai disana ternyata pos penjaganya belum ada, sempat bingung juga nyari-nyari penjaganya karena pintu masuknya dikunci dan di rantai. Sempet hopeless pengen langsung pulang aja dan makan di Pizza Hut. Sedangkan saya dan Endah justru nekat mau naekin pager aja. Hahahaha . . . . .
Arah menuju pos jaga
Pemandangan di depan pos jaga kali angke
Disaat mulai merasa putus asa dan menunggu lumayan lama akhirnya seorang penjaga hutannya datang, kami hanya disuruh isi tamu setelah itu dibukakan pintunya, agak kecewa sedikit si di simaksi yang kita buat kan kita minta ada guidenya biar lebih seru gitu ada yang ngejelasin, ternyata disana dilepas gitu aja, hanya dikasih tau tanda batasan yang boleh kita lalui.
Berhubung waktu sudah memasuki tengah hari dan cuaca sedang cerah-cerahnya jadi tercium bau anyir, sarannya ya klo ke sini asiknya pas sore hari, tapi klo sore-sore agak ngeri juga si karena dari semak-semak suka kelihatan ada binyawak malah beberapa teman saya sempat melihat ular yang cukup besar sedang berenang di danau. Tips berikutnya simpan makanan baik-baik karena disini banyak kera, klo tidak nanti makanannya di rampas kera tersebut.
Pada saat bikin simaksi sudah diinfokan si sebenarnya, taman suaka marga satwanya lagi ditutup dalam rangka perbaikan karena banjir, jadi kalian harus jalan ekstra hati-hati dalam melangkah, kayu-kayunya banyak yang rapuh bahkan sudah hilang. Selain itu banyak terdampat berbagai sampah-sampah yang mungkin terbawa karena banjir, jadi terlihat kotor dan tak terawat karena sampah-sampahnya nyangkut di akar-akar pohon. Sangat sayang sekali jika tidak segera diperbaiki ataupun dibersihkan, karena disini salah tempat edukasi yang seru untuk bilangan kota Jakarta. Kalian bisa lihat jenis-jenis burung, tapi jangan terlalu berisik karena burungnya langsung kabur jika tau ada manusia datang.
Perjalanan kami berhenti dikarenakan dek'nya yang memang sudah tidak bisa dilalui karena sudah rusak terlalu parah, padahal masih penasaran si di sana-sananya ada apa lagi. Yupz sudah saatnya balik kanan bubar jalan. Sebelum pulang kita sempat istirahat sebentar di dekat pos penjagaan, saya sempat melihat beberapa anak muda yang nampaknya tidak membawa simaksi tapi sedang proses tawar menawar untuk dapat masuk. Sebelumnya pun saya bertemu 2 orang anak perempuan yang masuk. Setau saya kawasan semacam taman suaka margasatwa seperti ini tidak boleh dimasuki terlalu banyak orang tujuannya agar ekosistem tetap terjaga alami.
Komentar
Posting Komentar